news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kronologi Mahasiswa Diamankan Pacsa Kerusuhan Demo Omnibus Law di Surabaya

10 Oktober 2020 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto: Dok. Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto: Dok. Basra
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Surabaya yang diamankan oleh pihak berwajib pacsa mengikuti demo menolak UU Omnibus Law di Surabaya pada Kamis (8/10), akhirnya dibebaskan.
ADVERTISEMENT
"Sudah bebas semua. Jam 10 malam kemarin (9/10)," kata Cahyaningrat Adhi Pratama selaku Korlap Aksi lapangan mahasiswa UM Surabaya ketika dikonfirmasi Basra, Sabtu (10/10).
Cahya mengungkapkan jika saat ini kondisi teman-temannya dalam keadaan baik. Meski begitu, kata Cahya ada beberapa teman yang mengalami luka di bagian tubuh.
"Kondisi teman-teman baik semua, tapi banyak yang luka, memar, dan ada yang bocor kepalanya," ungkapnya.
Ketika ditanya lebih lanjut apakah teman-temannya mendapat perlakuan kurang baik saat berada di Polda Jatim, Cahya tidak membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, ketika diamankan di Polda Jatim teman-teman Cahya hanya di data dan diberikan makan.
"Iya di data diberi makan. Pokoknya di rumat di polda Jatim. Teman-teman itu mendapatkan kekerasan ketika ditangkap. Untuk proses selanjutnya masih bekum ada keputusan lebih lanjut," tutupnya.
Sementara itu, B salah satu mahasiswa yang diamankan pihak berwajib menjelaskan kronologi ketika ia dan teman-temannya diringkus.
ADVERTISEMENT
B menuturkan pada saat sebelum diamankan, ia dan teman-teman sengaja berhenti sejenak di depan hotel yang berlokasi disebrang Tunjungan Plaza Mall untuk istirahat sembari menunggu situasi jalanan kondusif.
"Itu sekitar jam 7 malam kejadiannya. Kami udah nggak ikut demo, udah minggir sambil nunggu kondisi aman. Kami juga sudah melepas almamater. Nah pihak berwajib itu tiba-tiba nangkep nggak pandang bulu," jelas B ketika dikonfirmasi.
Bahkan pada saat ditangkap, B mengaku jika ia dan teman-temannya mendapat perlakuan kurang menyenangkan.
"Dari lokasi kejadian tempat kami istirahat, kami disuruh jalan jongkok sampai di Grahadi. Pas jalan juga ada yang dipukul hingga ditendang," kata B.
Setelah dikumpulkan di Grahadi, B dan teman-temannya akhirnya dibawa ke Polda Jatim untuk di data.
ADVERTISEMENT
"Di polda aman, nggak ada kekerasan lagi. Pas di TKP aja yang sakit semua," ungkapnya.
Kini, B dan rekannya hanya tinggal menunggu informasi lanjutan lantaran handphone-nya dan teman-teman disita oleh pihak berwajib.
"Senin depan kemungkinan akan diambil. Dari pihak kampus juga sudah mediasi untuk mengambil handphone kami," pungkasnya.