Kunjungi 7 Kampus di Eropa dan Afrika, FK Unair Gagas Program Double Degree

Konten Media Partner
10 Oktober 2022 10:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatanganan MoU Dekan FK UnairProf. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R, dengan Dekan FK Maastricht University, Prof dr Annemie Schols. Foto: Humas FK Unair
zoom-in-whitePerbesar
Penandatanganan MoU Dekan FK UnairProf. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R, dengan Dekan FK Maastricht University, Prof dr Annemie Schols. Foto: Humas FK Unair
ADVERTISEMENT
Selama satu pekan terakhir, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) mengunjungi enam kampus di Eropa dan Afrika. Kunjungan ini dalam rangka memperbaharui perjanjian kerja sama yang sudah ada. Juga memperluas peluang kerja sama ke depan.
ADVERTISEMENT
Lima dari keseluruhan kampus yang dikunjungi berada di Belanda. Antara lain Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Leiden (Leiden University Medical Center), Groningen, Amsterdam, Erasmus dan Maastricht. Sisanya satu Fakultas Kedokteran di Belgia, Catholic University of Leuven. Juga satu Fakultas Kedokteran di Maroko, Afrika Utara, Universitas Mohammed V Rabat.
“Sebagian besar kampus yang kami kunjungi ini sudah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan FK Unair,” jelas dekan, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG., Subs. F.E.R, dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, Senin (10/10).
Dengan kampus-kampus ini, FK Unair sudah rutin menerima student dan staff inbound maupun outbound. FK Unair mengirimkan staf dosen untuk mengambil fellow atau PhD di sana. Sementara mereka mengirimkan mahasiswa S1 nya untuk mengikuti pertukaran pelajar singkat di FK Unair.
ADVERTISEMENT
Tak hanya dalam pendidikan, perluasan kerja sama ini juga dalam bidang penelitian. Lewat pertemuan ini dibahas banyak kolaborasi penelitian tingkat global. Salah satunya adalah rencana penelitian bersama antara FK Unair- FK Thamassat University Thailand dan FK Erasmus University yang menyoroti dampak kesehatan akibat perubahan iklim.
“Ini kami bahas saat bertemu dengan Prof. Hok Bing Thio. Guru besar dalam bidang Dermatologi di Erasmus Medical Centrum Rotterdam yang lahir di Indonesia. Bahkan ayah beliau adalah lulusan FKG Unair,” tambah Prof Budi.
Dalam kunjungan ini, FK Unair juga menawarkan kerja sama program double degree yang memungkinkan mahasiswanya nanti mendapatkan dua gelar sekaligus. Satu gelar sarjana Kedokteran dan gelar yang didapat dari universitas asing. Dua kampus yang ditawari program ini adalah Universitas Erasmus dan Universitas Groningen.
ADVERTISEMENT
“Untuk detailnya masih akan kami diskusikan. Karena peraturan untuk mahasiswa Kedokteran asing yang ingin belajar di Eropa cukup rumit,” ujarnya.
Saat ini, program double degree di FK Unair yang sudah berjalan adalah dengan Universitas Melbourne. FK Unair juga sudah membuka jalan agar semakin banyak kampus asing yang bergabung dengan program double degree FK Unair. Seperti dua bulan lalu, FK Unair penjajakan ke Western Sydney University dan beberapa kampus di Australia.
“Dengan program ini, kami harap dokter lulusan FK Unair adalah dokter berkarakter Indonesia namun berwawasan global,” tukasnya.
Di sela kunjungannya tersebut, Dekan FK Unair juga memenuhi undangan Duta Besar RI untuk Maroko dan Mauritania. Dalam pertemuan ini, dubes menyampaikan harapannya agar FK Unair menjadi kampus pertama dari Indonesia yang menjalin kerja sama di bidang pendidikan di Maroko.
ADVERTISEMENT
“FK Unair diharapkan menjadi yang pertama untuk kerja sama universitas dari Indonesia untuk ilmu pengetahuan umum dengan pendidikan di Maroko,” terang Prof Budi.
Selama ini, memang belum ada kerja sama dalam ilmu umum antara Indonesia dan Maroko. Kerja sama lebih banyak dalam ilmu keagamaan. Sehingga menjadi peluang yang baik untuk kedua negara jika dikembangkan.