Kursi Roda Toileting Karya ITS Bantu Mudahkan Disabilitas saat Buang Air Besar

Konten Media Partner
13 Januari 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penggunaan kursi roda fungsi toileting hasil program abmas ITS oleh difabel di Surabaya. Foto: Humas ITS
zoom-in-whitePerbesar
Penggunaan kursi roda fungsi toileting hasil program abmas ITS oleh difabel di Surabaya. Foto: Humas ITS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keterbatasan ruang gerak para difabel memerlukan adanya sarana khusus untuk membantu mereka dalam beraktivitas. Menjawab hal tersebut, tim Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang kursi roda untuk membantu difabel dalam buang air serta tangan buatan kepada tuna daksa untuk fungsi kosmetik.
ADVERTISEMENT
Ketua tim Abmas, Dr Achmad Arifin ST MEng menuturkan bahwa pemberian kursi roda tersebut bertujuan memberikan keleluasaan gerak kepada difabel.
Arifin menjelaskan, kursi roda tersebut dirancang khusus dengan fungsi toileting. Kursi roda ini didesain dengan dudukan yang dapat dilepas-pasang, serta dilengkapi pispot di bawah dudukan.
Adapun mekanisme kursi roda ini ketika pengguna ingin buang air, maka bagian tengah dudukan cukup ditarik sehingga kursi roda akan beralih menjadi toilet.
Tidak hanya itu, terang Arifin, kursi roda ini juga dilengkapi dengan adanya meja lipat yang dijadikan tempat untuk meletakkan makanan maupun belajar.
“Ada pula sabuk pengaman untuk menjamin keselamatan penggunanya,” ungkapnya, Sabtu (13/1).
Di samping memfasilitasi ruang gerak kepada difabel, adanya kursi roda ini juga membantu para perawat di Yayasan Pendidikan Autis Mutiara Hati Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Teknik Biomedik ITS ini mengungkapkan bahwa para perawat tidak perlu memboyong para difabel untuk ke kamar mandi sehingga dapat menghemat tenaga dan waktu.
Tidak berhenti disitu, tim Abmas dari Departemen Teknik Biomedik ITS ini juga bekerja sama dengan Griya Orthocare untuk menyediakan tangan buatan. Adapun tangan buatan ini dirancang untuk menggantikan tangan kiri tuna daksa sebagai fungsi kosmetik (meningkatkan penampilan, red).
“Tangan buatan ini juga untuk memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis penggunanya,” tegas Arifin.
Melalui program tersebut, Abmas ITS menghibahkan sebuah kursi roda toileting kepada yayasan dan sebuah tangan buatan kepada tuna daksa. Dengan dilibatkannya sepuluh dosen dan 25 mahasiswa dalam program kursi roda toileting dan tangan buatan ini, Arifin berharap agar apa yang diberikan dapat bermanfaat bagi penggunanya.
ADVERTISEMENT
“Semoga kedepan lebih banyak juga inovasi yang dapat membantu para difabel,” harap Arifin.