Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kusta Bukan Penyakit Keturunan, Bisa Diobati dan Sembuh
3 Maret 2023 17:02 WIB
·
waktu baca 1 menit
ADVERTISEMENT
Di Indonesia penyakit kusta masih memiliki stigma negatif sebagai penyakit kutukan. Padahal penyakit ini bisa disembuhkan asal ada deteksi sedini mungkin.
ADVERTISEMENT
“Yang pasti itu bukan kutukan, bukan keturunan, bisa diobati dan sembuh,” tegas Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), Dr dr Yulianto Listiawan. SpKK, Jumat (3/3).
Yulianto mengungkapkan jika kusta merupakan penyakit menular. Penularan terjadi melalui doplet si penderita.
“Karenanya yang tertular itu orang-orang di sekitarnya. Penderita berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Sehingga seringkali dianggap penyakit keturunan,” paparnya.
Masa inkubasi penyakit kista berlangsung cukup lama, yakni bisa 10 hingga 20 tahun sejak tertular doplet dari penderita. Sehingga sering tidak disadari jika sudah tertular. Agar penyakit kusta bisa sembuh dibutuhkan deteksi sejak dini.
"Penyakit kusta tanda-tandanya sudah bisa dideteksi. Misalnya kulit merah-merah namun tidak gatal. Merah tapi tidak gatal ini karena jaringan syaraf di kulit sudah mati, mati rasa,” jelas Kepala Departemen Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran (FK) Unair ini.
ADVERTISEMENT
Yulianto pun berpesan jika ada orang di sekitar yang menderita kusta, maka sesegera mungkin memeriksakan diri.
“Diobati sekali saja sudah bisa sembuh. Karenanya jangan takut di stigma macam-macam,” tandasnya.