Latih Anak Melindungi Diri dari Predator Seksual

Konten Media Partner
5 Maret 2019 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Herawanto Ananda, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AK Prov. Jawa TImur. Foto : Masruroh
zoom-in-whitePerbesar
Herawanto Ananda, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AK Prov. Jawa TImur. Foto : Masruroh
ADVERTISEMENT
Kasus kekerasan seksual pada anak kembali terjadi. Yang terbaru, bocah berusia 7 tahun menjadi korban pencabulan pria bernama Joko Susilo (37). Pelaku adalah tetangga dari nenek korban yang tinggal di kawasan Wonorejo Asri.
ADVERTISEMENT
Korban sehari-hari dititipkan orang tuanya pada sang nenek karena keduanya bekerja. Kejadian nahas itu terjadi saat korban bermain, Joko memanggilnya untuk masuk ke dalam rumah Joko dan terjadilah aksi pencabulan itu.
Melihat kejadian ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur mengimbau kepada masyarakat, terutama bagi para orang tua agar terus memberikan pengawasan kepada anak-anaknya. Sebab, predator anak bisa saja ada di sekeliling mereka.
''Jadi alangkah baiknya jika orang tua benar-benar ada untuk anak dalam waktu yang lebih banyak,'' kata Herawanto Ananda, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AK Provinsi Jawa Timur, Selasa (5/3).
Herawanto mengimbau, sesibuk apapun orang tua bekerja tetap harus memperhatikan kondisi buah hatinya. Salah satunya dengan membangun komunikasi yang intens terhadap buah hatinya.
ADVERTISEMENT
''Selalu sempatkan waktu untuk berkomunikasi dengan anak, misalnya seharian ini apa yang dilakukan anak, bermain bersama siapa. Komunikasi-komunikasi seperti yang harus dilakukan orang tua yang meninggalkan anaknya bekerja,'' tegas pria berkacamata itu.
Selain itu, kata Herawanto, orang tua juga harus mengajarkan buah hatinya untuk tidak mudah dekat dengan orang lain. Hal lain yang perlu ditekankan orang tua adalah mengajari buah hatinya agar area-area sensitifnya tak mudah dijamah orang.
Infografis oleh Dispendik Surabaya
''Ajari anak agar melarang siapapun meraba ataupun memegang area sensitifnya,'' tukasnya.
Dikatakan pula, jika predator anak lebih menyukai calon korbannya yang dia kenal. Hal ini untuk memudahkan dia dalam melancarkan aksi bejatnya.
''Kalau sudah kenal, pelaku tidak butuh waktu lama untuk merayu korban. Berbeda kalau dilakukan terhadap korban yang belum dikenalnya, tentu pelaku masih harus melakukan pendekatan terlebih dulu,'' kata Herawanto. (Reporter : Masruroh / Editor : Windy Goestiana)
ADVERTISEMENT