Konten Media Partner

Lebih Menantang, Ini Kendala Khitan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

17 November 2024 9:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KHitan massal untuk anak berkebutuhan khusus di Surabaya.
zoom-in-whitePerbesar
KHitan massal untuk anak berkebutuhan khusus di Surabaya.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang tua dari anak berkebutuhan khusus (ABK) mengalami kesulitan ketika hendak mengkhitan anaknya. Mereka yang memiliki kebutuhan khusus perlu penanganan yang khusus pula.
ADVERTISEMENT
Hal ini melatarbelakangi Yayasan Ananda Mutiara Indonesia (Y-AMI) Jawa Timur mengadakan khitan massal untuk puluhan ABK di Surabaya.
“Mereka ada yang down syndrome, autis, dan tuna rungu. Ada pula yang slow leaner, dan intelektual disabilitas,” ungkap Susilo Bhakti Kusumaningtyas, Ketua Umum YAMI, Minggu (18/11).
Susilo melanjutkan, setiap tahun pihaknya rutin menggelar dua kali khitanan massal dengan target para penyandang disabilitas, yakni di bulan Juni/Juli dan November/Desember.
“Khitan untuk mereka yang ABK ini kan belum banyak yang menangani. Padahal, setiap anak berhak mendapat layanan kesehatan khitan, termasuk mereka yang ABK,” terangnya.
Susilo mengungkapkan, khitan bagi anak yang menyandang disabilitas cenderung lebih sulit dan menantang, karena lebih berisiko, baik saat proses khitan sampai proses penyembuhan.
ADVERTISEMENT
Risiko yang sering terjadi saat mengkhitan anak-anak spesial ini adalah tantrum, ketakutan serta reaksi yang berlebihan.
“Sehingga perlu penanganan khusus penuh kasih sayang dan ketulusan serta dilakukan oleh profesional agar anak merasa nyaman,” imbuhnya.
Sementara itu Iriyani Suhartini, Pembina YAMI menuturkan, tujuan khitan massal gratis itu adalah membantu orang tua ABK, terutama mereka yang tingkat ekonominya kurang beruntung.
Iriyani menekankan, sebelum proses khitan dimulai, pihaknya telah memberikan sosialisasi pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan serta bimbingan kepada orang tua sehingga anak maupun orang tua akan merasa lebih yakin dan mantap dalam melaksanakan khitan massal ini.
“Khitan ini kami lakukan dengan proses yang tidak membahayakan anak, dan mudah perawatannya, sehingga tidak memberatkan orang tua di rumah,” tukasnya.
ADVERTISEMENT