Liburan Hemat, Bikin Squishy dari Sampah Plastik Yuk!

Konten Media Partner
21 Juni 2019 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Moza dan sampah plastik kemasan yang dia kumpulkan untuk membuat squishy. Foto : Windy Goestiana/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Moza dan sampah plastik kemasan yang dia kumpulkan untuk membuat squishy. Foto : Windy Goestiana/Basra
ADVERTISEMENT
Libur sekolah adalah waktu yang tepat untuk belajar hal baru dan bermanfaat. Salah satunya, belajar membuat mainan yang aman, murah, menyenangkan, dan ramah lingkungan.
Permainan squishy dari sampah kemasan yang bisa membantu meredakan kecemasan. Foto : Windy Goestiana/Basra
Seperti yang dilakukan Moza Legitara Kenfariatha, alumnus SMP Negeri 6 Surabaya yang membuat squishy dari kemasan plastik bekas. Kalau umumnya squishy terbuat dari spons lembut yang empuk dan berwujud boneka atau kue-kue menggemaskan, Moza membuat squishy nya dari sampah bungkus makanan berwarna-warni.
ADVERTISEMENT
''Pertama-tama ayo kumpulkan sampah kemasan makanannya. Bisa minta ke tetangga atau ke tempat pembuangan sampah (TPS) terdekat. Setelah dapat, lalu dicuci bersih, dan dikeringkan,'' kata Moza pada Basra (18/6).
Dakron atau serat tekstil poliester yang dipakai Moza untuk mengisi squishy. Foto : Windy Goestiana/Basra
Setelah sampah kemasan kering, barulah diisi dakron sebagai 'pengenyal' squishy. ''Saya pernah coba pakai gel, tapi hasilnya enggak seempuk kalau diisi dakron,'' kata Moza. Setelah dakron dimasukkan, barulah plastik dipres dengan mesin pres plastik.
Proses pengepresan sebelum squishy siap dimainkan. Foto : Windy Goestiana/Basra
Dari kegiatan sederhana ini ternyata Moza bisa mendapatkan uang Rp 500 ribu. ''Saya jual Rp 2 ribu - Rp 10 ribu ke teman-teman yang suka squishy. Mereka bilang lucu dan unik karena dari sampah,'' kata Moza yang sudah menggunakan 5 kilogram sampah plastik di rumahnya untuk squishy ini.
ADVERTISEMENT
Bahkan, berkat ide squishy dari sampah plastik ini dia berhasil meraih gelar sebagai Putri Lingkungan Hidup 2018 dari organisasi lingkungan Tunas Hijau. (Reporter : Windy Goestiana)