Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Mag Tak Kunjung Sembuh, Waspadai Gejala Kanker Pencernaan
11 April 2023 8:15 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Pertanyaan:
Halo dokter, saya Anita dari Surabaya. Dok, saya ingin bertanya. Belakangan ini, saya sering mengalami masalah pencernaan seperti mag, nyeri perut, rasa nyeri di dada, hingga kembung. Apakah benar jika gejala-gejala tersebut berisiko kanker pencernaan? Tanda-tanda seperti apa yang harus saya waspadai dok? Lalu, upaya apa yang bisa saya lakukan untuk meredakan gejala tersebut?
ADVERTISEMENT
Jawaban:
Terima kasih atas pertanyaannya. Data menyebut bahwa 25 persen populasi bisa mengalami penyakit mag atau masalah pencernaan setiap tahunnya. Nah, di antara orang-orang yang rentan mengalami penyakit ini, wanita disebut-sebut sebagai golongan yang paling rentan kena mag.
Hal ini dikarenakan wanita lebih rentan terkena stres daripada pria. Akibatnya, wanita juga lebih mungkin untuk mengalami gangguan makan yang berakibat pada terjadinya penyakit mag dan gangguan pencernaan lainnya.
Sayangnya banyak di antara wanita menganggap sepele mag atau masalah pencernaan ini. Banyak beranggapan bahwa hanya sakit perut biasa. Namun hal tersebut jika terjadi berulang bisa menjadi tanda atau gejala munculnya kanker pada sistem pencernaan.
Pada wanita, itu lebih tinggi terjadinya batu kantung empedu daripada laki-laki. Dimana batu kantung empedu yang sudah lama kronis, jika tidak dioperasi atau ditangani bisa meningkatkan angka kejadian kanker saluran empedu. Artinya kalau ada penyakit di tubuh harus segera mungkin dideteksi dan segera ditangani.
ADVERTISEMENT
Untuk mengenali sakit perut apakah itu kanker atau tidak juga perlu diperhatikan. Apalagi pada perempuan juga ada tambahan sistem kewanitaannya, seperti rahim dan indung telur yang bisa saja menimbulkan nyeri. Nyeri pada wanita sendiri ini tidak hanya masalah pencernaan, tapi juga bisa karena organ kewanitaannya.
Terkait kanker sendiri, kebanyakan malah tidak nyeri, dan gejalanya itu macam-macam. Biasanya kalau organ pencernaan, gejala utamanya yaitu gangguan pencernaan. Gangguan ini mulai dari pencernaan atas sampai bawah, terutama gangguan pencernaan yang dianggap sakit mag. Mag sendiri diterjemahkan orang awam itu sakit perut atau nyeri. Padahal gejala mag sendiri bisa ada rasa terbakar di dada, rasa kembung, rasa sebah, hingga nyeri ulu hati.
Lalu, apakah nyeri itu mag? Apakah kalau ada gejala mag yang nyeri pasti kanker? Itu tidak juga. Tapi, gejala-gejala pada gangguan pencernaan tersebut yang harus diwaspadai.
ADVERTISEMENT
Gejala lainnya yaitu, adanya gangguan buang air besar (BAB). Misalnya saja dari frekuensinya, sehari bisa BAB 5-6 kali tanpa nyeri, atau BAB-nya 5-6 hari baru bisa keluar. Selain itu, cermati juga bentuk dan konsistensinya Kalau bentuknya normal, itu baik. Kalau bentuknya kecil-kecil itu harus hati-hati.
Lalu, saat BAB perhatikan juga apakah ada sesuatu lain yang ikut di kotorannya. Biasanya yang sering muncul adalah darah dan lendir. Kalau ada tanda-tanda seperti itu bisa jadi ada problem di usus besarnya.
Untuk vaksinasi terkait kanker pencernaan, sejauh ini hanya ada vaksin untuk virus hepatitis supaya liver ini aman dari virus hepatitis dan tidak menjadi penyakit yang lebih parah di kemudian hari. Untuk vaksin lain misalnya untuk kanker lambung dan usus besar sampai saat ini di seluruh dunia belum ada.
ADVERTISEMENT
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, harus segera dilakukan pemeriksaan. Apalagi jika itu sudah terjadi dua kali dalam seminggu harus dilakukan tindakan lanjutan tergantung organ mana yang mengalami masalah.
Lalu, bila ada riwayat dari keluarga yang mengalami kanker pankreas atau kanker usus besar, kita sebagai anak atau keturunan pasti membawa gen sebesar 20 persen. Jadi lebih baik dilakukan skrining.
Nah, jika ada gejala seperti di atas, dan teridentifikasi ada kanker. Treatment yang akan dilakukan yaitu pertama menentukan stadium. Selanjutnya melakukan tindakan pengobatan, misal kemoterapi dan radiasi.
Untuk mencegah hal itu, kita harus aware, jangan menyepelekan situasi yang tidak normal harus mau terbuka kepada tenaga kesehatan, minimal mau konsultasi terkait apa yang diderita atau dirasakan.
ADVERTISEMENT
Lalu perbaiki lifestyle-nya, istirahat yang cukup, olahraga, penuhi kebutuhan nutrisi, belajar mengelola stres juga perlu. Dan yang terpenting harus mau belajar dan terbuka akan pengetahuan.
Mari para wanita untuk lebih aware pada kesehatan sistem pencernaan dengan melakukan skrining. Jika sudah terdiagnosa kanker pada sistem pencernaan, tidak perlu takut untuk dilakukan pembedahan karena di AHCC bisa dilakukan pembedahan dengan teknik laparoskopi, teknologi Bedah Digestif tanpa membuka dinding perut dan proses penyembuhannya lebih cepat.
Narasumber:
dr. Edwin Danardono, Sp.B-KBD (Dokter Spesialis Bedah Digestif di Adi Husada Cancer Center)