Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Mahasiswa 3 Negara Rancang Kawasan Ngagel Surabaya 30 Tahun Lagi, Seperti Apa?
28 November 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 12 desain kawasan disajikan dalam bentuk maket berukuran 2x3 meter, beserta gambar dari desain kawasan, dan bangunan yang dibuat secara langsung oleh mahasiswa dari tiga negara.
ADVERTISEMENT
Lewat pameran bertajuk “Projecting Cities: Bangkok and Surabaya”, mereka merancang desain arsitektur dari kawasan Ngagel, Kota Surabaya. Ini merupakan kolaborasi PCU (Petra Christian University) – Indonesia, Silpakorn University – Thailand, dan Tunghai University – Taiwan. Pameran ini berlangsung hingga 12 Desember 2023, di kampus PCU.
Tak hanya kawasan Ngagel, dosen Architecture PCU, Rully Damayanti, Ph.D., menjelaskan bahwa pameran ini juga menyajikan desain rancangan untuk site Bangkok, lebih tepatnya di daerah Silom.
“Selama satu semester, para mahasiswa dari tiga negara itu diminta untuk saling merencanakan dan mendesain bagian dari dua kawasan, hingga desain tiap bangunannya, seluas kurang lebih 30 hektar,” rinci dosen sekaligus Dekan Faculty of Civil Engineering and Planning PCU itu, Selasa (28/11).
Mengusung tema urban gentrification, kawasan Ngagel dipilih karena melihat sejarahnya sebagai bekas kawasan industri, di mana sampai saat ini, masih banyak bangunan yang mangkrak dan kosong. Itu membuat kawasan Ngagel seakan tak seirama dengan hingar bingar Kota Surabaya yang berkembang sangat dinamis, padahal ada banyak potensi yang bisa dikembangkan.
ADVERTISEMENT
“Para peserta harus merancang master plan kawasan Ngagel untuk 30 tahun ke depan, agar menjadi kawasan yang hidup dan mampu berperan dalam aktivitas ekonomi di Kota Surabaya,” tambah Rully.
Project kolaborasi ketiga negara ini disebut sebagai "Immersion Studio".
Salah satu karya menarik datang dari Yoan Riza Nataya, mahasiswi Architecture PCU. Ia dan tim membuat preservasi bangunan AJBS Home Center yang ada di Ngagel, dengan mengusung konsep adaptive reuse building dalam desain rancangannya.
Mereka mengubah bangunan itu menjadi Museum of Ngagel, dengan konsep interactive museum. Selain menampilkan cerita tentang sejarah Ngagel, Yoan dan tim juga membuat setiap zona yang ada di museum itu memiliki soundscape dan projection mapping memanfaatkan teknologi digital.
ADVERTISEMENT
“Para pengunjung tak hanya bisa menikmati secara visual (penglihat), namun mereka juga bisa menikmati lewat suara (pendengar), tekstur (peraba), aroma (pencium), dan rasa (perasa). Artinya, mereka bisa menikmati museum ini dengan kelima indra sekaligus,” jelas mahasiswi angkatan 2020 itu.
Selain Yoan, ada pula Ivan Santosa yang mengerjakan project ini bersama beberapa mahasiswa dari Thailand. Ivan dan tim membuat Master Plan yang berfokus pada performing art, dengan konsep terkait green infrastructure.
“Surabaya punya banyak jenis kesenian, terutama yang terkait performing. Tapi sayang, tempat yang khusus untuk performing arts itu masih kurang,” kata Ivan.
Ia melanjutkan, lokasi di kawasan Ngagel yang harus ia desain sebenarnya memiliki banyak sekali green open space dan bangunan terbengkalai. Sehingga ia dan tim melihat potensi untuk dapat dikembangkan dengan konsep green infrastructure.
ADVERTISEMENT
Kegiatan internasional ini merupakan upaya PCU mewujudkan visinya menjadi universitas yang go global, dan mempersiapkan mahasiswa untuk masuk ke dunia karier di level internasional.
“Immersion Studio ini mengajak mahasiswa untuk berpikir kritis dan mencari solusi terbaik dalam memecahkan masalah perkotaan yang selalu kompleks, dan menarik untuk dipelajari,” pungkas Rully.
Live Update