Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Mahasiswa di Surabaya Antusias Ikut Pelatihan Low Code No Code, Apa Itu?
6 September 2023 13:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Tak punya keahlian meng-coding bukanlah halangan untuk membuat aplikasi. Ada solusi bernama low-code no-code (LCNC) untuk mereka yang membutuhkan pembuatan aplikasi berbagai keperluan. Namun, belum banyak orang awam menempuh solusi itu. Kebanyakan pemakainya adalah perusahaan.
ADVERTISEMENT
Untuk memberdayakan mahasiswa dan kalangan UKM dengan pendekatan teknologi low-code/no-code (LCNC) guna membangun aplikasi tangguh yang dapat memenuhi tantangan saat ini, Zoho bersama Insitut Sepuluh Nopember (ITS) menggelar program pelatihan khusus.
"Kerja sama ini mendapatkan penerimaan positif dari mahasiswa ITS – dengan lebih dari 100 mahasiswa yang ingin mendaftar selama periode pendaftaran. Namun, karena kapasitas yang terbatas dan kebutuhan dalam memberikan pelatihan yang berkualitas, kegiatan ini harus membatasi jumlah peserta menjadi 50 mahasiswa," terang Handito Aji Saroso, Country Lead Zoho Indonesia, dalam keterangannya, seperti dikutip Basra, Rabu (6/9).
Handito mengungkapkan, prioritas utama kegiatan ini adalah membekali mahasiswa program Manajemen Bisnis sehingga nantinya perusahaan di Indonesia dapat mengatasi tantangan-tantangan ini.
"Pelatihan ini memungkinkan institusi untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan yang diperlukan sehingga dapat menciptakan aplikasi bisnis dan program. Mahasiswa, khususnya, dapat juga belajar mengenai tren terbaru dan pengetahuan yang dapat membantunya memahami cara kerja bisnis dan bagaimana mereka dapat memanfaatkan teknologi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Handito melanjutkan, selain memberdayakan mahasiswa, pihaknya juga berupaya memperkuat beragam komunitas UMKM melalui transformasi digital.
”Pada bulan Juli 2023, kami menyelenggarakan sebuah sesi pengenalan kepada lebih dari 70 pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesadaran pada potensi teknologi LCNC dalam meningkatkan bisnis masing-masing," terangnya.
Handito berharap dengan adanya pelatihan yang menyasar mahasiswa maupun kalangan UKM, pihaknya berharap mahasiswa akan mampu membangun aplikasi berbasis web dan selular lebih dari apa yang sudah mereka ciptakan selama pelatihan. Sementara bagi UKM, akan lebih sadar bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memecahkan masalah utama mereka.
Harapan selanjutnya adalah dapat melanjutkan kemitraan strategis ini sehingga lebih banyak lagi bisnis di Indonesia dapat membuka potensi yang dimiliki melalui kekuatan teknologi LCNC.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Handito menyampaikan pihaknya berencana mengundang universitas di seluruh negeri, termasuk universitas di Surabaya, yang ingin membekali para mahasiswa dengan pengetahuan teknologi LCNC untuk bekerja sama.
"Tujuan dari program tersebut adalah untuk memaparkan siswa pada solusi yang diperlukan dan pendekatan baru yang akan membentuk para mahasiswa ini menjadi pemimpin bisnis masa depan. Setelah lulus, para mahasiswa ini akan mampu memandu bisnis dalam menyelesaikan masalah dengan efektif melalui teknologi LCNC," tandasnya.