Konten Media Partner

Mahasiswa di Surabaya Bikin Beras Merah Tiruan dari Porang dan Kulit Buah Naga

26 Juni 2024 11:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jeje menunjukkan beras merah analog buatannya. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Jeje menunjukkan beras merah analog buatannya. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Harga beras diprediksi masih akan terus naik pada bulan-bulan mendatang. Hal ini membuat masyarakat perlu mencari alternatif bahan pokok lainnya. Salah satu alternatif yang muncul adalah beras analog, yaitu beras buatan yang dibuat dari bahan baku selain beras, seperti tepung umbi-umbian, dan tepung kacang-kacangan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut yang mendorong mahasiswa Akademi Kuliner dan Patiseri Ottimo Internasional, Jefany Verceli berinovasi mengolah tepung porang dan kulit buah naga menjadi beras merah analog yang kaya akan serat, protein, dan antioksidan.
"Beras merah analog ini baik bagi kesehatan karena memiliki protein yang tinggi, jadi cocok buat orang yang berolahraga," ujar mahasiswi yang kerap disapa Jeje ini, kepada Basra, (24/6).
Jeje lantas mengungkapkan proses pembuatan beras merah analog ini. Yakni, dengan mencampurkan bahan-bahan seperti tepung porang, tepung ubi ungu, tepung kedelai, dan tepung kulit buah naga.
Untuk tepung kulit buah naga, Jeje mengaku mengolahnya sendiri dari kulit buah naga. Sedangkan untuk tepung lainnya, Jeje menggunakan yang sudah tersedia di pasaran.
ADVERTISEMENT
Keempat tepung tersebut lantas dicampur sesuai takaran. Setelah dicampur hingga berwarna merah, bahan-bahan tersebut dicampurkan dengan air larutan xanthan gum untuk kemudian dipipihkan dan dikukus kurang lebih selama 8 sampai 12 menit.
"Setelah dikukus, adonan yang sudah matang kemudian dipotong-potong menyerupai butiran beras dari padi. Produk inovasi ini aman untuk penderita diabetes karena kandungan gula tidak setinggi beras biasa," jelas Jeje.
Dosen pembimbing Jeje, Heni Adhianata menjelaskan ide membuat beras analog ini bermula dari penelitian dosen yang ingin mengangkat produk lokal dari umbi porang, ubi ketela ungu, kacang kedelai, dan kulit buah naga.
Di sisi lain, dalam tugas akhir di Akademi Kuliner Ottimo Internasional, mahasiswa juga dituntut untuk membuat sebuah inovasi, baik itu berupa produk makanan atau minuman.
ADVERTISEMENT
"Beberapa bulan lalu juga sempat harga beras naiknya lumayan tinggi. Akhirnya muncul ide membuat beras tiruan dari bahan lokal Indonesia ini," terang Heni.
Heni menjelaskan, produk beras merah analog ini memiliki beberapa khasiat, salah satunya mempunyai kandungan antioksidan yang tinggi. Sebab, produk ini menggunakan tepung ubi ungu dan tepung kulit buah naga.
Selanjutnya, mengandung serat pangan yang tinggi. Berdasarkan analisis hasil lab, diketahui beras merah analog ini memiliki serat pangan yang jauh lebih tinggi ketimbang beras dari padi pada umumnya.
"Karena kita menggunakan umbi porang yang memiliki kandungan glukomanan dan serat pangan lebih tinggi serta ada kandungan serat pangan dari ubi ungu," tutur Heni.
Khasiat terakhir, Heni menyebut beras merah analog ini menjadi sumber protein nabati yang tinggi karena ditambahkan tepung kedelai.
ADVERTISEMENT
"Produk inovasi ini aman untuk penderita diabetes dan kolesterol," tukasnya.