Mahasiswa ITS Ciptakan Pygmy, Skuter Listrik Lipat untuk Anak Muda

Konten Media Partner
27 Agustus 2019 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Amtsal dan skuter listrik lipat Pygmy buatannya. Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Amtsal dan skuter listrik lipat Pygmy buatannya. Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Muhammad Amtsal Hilmy, mahasiswa jurusan Desain Produk Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, berhasil membuat skuter listrik lipat yang diberi nama Pygmy.
ADVERTISEMENT
Pygmy adalah nama suku di Afrika yang masyarakatnya bertubuh mungil. Begitu juga bentuk skuter listrik karya Amtsal yang mirip sepeda kayuh. Skuter listrik Pygmy punya kecepatan maksimal 52 km per jam, dan sanggup menanggung beban pengendara sampai 70 kg.
Pygmy bisa menempuh jarak hingga 36 km untuk sekali pengisian daya listrik. "Lama pengisian dayanya sekitar 4-5 jam," kata Amtsal pada Basra (27/8).
Jarak tempuh Pygmy memang tidak terlalu jauh dibanding kendaraan bermotor pada umumnya. Tujuan utamanya, supaya si pengendara tetap menggunakan transportasi massal untuk sampai ke tempat tujuan yang lebih jauh.
"Jadi skuter listrik ini hanya dipakai dari rumah ke pemberhentian bis terdekat, lalu dilipat dan naik bis sama-sama," kata Amtsal.
ADVERTISEMENT
Kini Amtsal sudah membuat satu prototipe Pygmy sebagai syarat pengajuan tugas akhirnya. Amtsal juga senang karena berkat Pygmy dia berhasil meraih nilai A di sidang TA nya.
"Ide membuat Pygmy sudah sejak mata kuliah riset desain di semester 7. Lalu mulai buat prototipe di semester 8. Tantangannya juga banyak, salah satunya mengganti bahan kerangka skuter," kata Amtsal.
Dalam rancangannya, Pygmy dibuat dari bahan alumunium yang ringan dan bisa mereduksi beban pengendara. Tapi pada proses perakitannya, Amtsal kesulitan menemukan bengkel yang bersedia merakitkan dengan bahan alumunium.
"Untuk prototipe pertama ini kerangkanya dibuat dari besi. Memang lebih kuat, tapi jadi lebih berat. Begitu juga bodi skuter yang dari bahan fiber. Kalau plastik bisa lebih ringan untuk dilipat dan dibawa," kata Amtsal.
ADVERTISEMENT
Dengan menggunakan material besi, berat Pygmy yang seharusnya 12-15 kg menjadi 21 kg.
Untuk menyempurnakan inovasinya ini Amtsal akan bekerjasama dengan beberapa pihak untuk membuat Pygmy berbobot ringan sesuai rancangannya. Dia juga akan memprioritaskan penggunaan komponen lokal untuk merakit Pygmy, sehingga biaya pembuatan jauh lebih terjangkau. Menurut Amtsal, dirinya melihat peluang besar inovasi skuter listrik lipat karena belum ada di Indonesia. (Reporter : Windy Goestiana)