Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Mahasiswa ITS Manfaatkan Limbah Kulit Jadi Sepatu Ramah Lingkungan
24 September 2020 14:48 WIB
ADVERTISEMENT
Limbah kulit sisa industri persepatuan kerap kali berakhir menumpuk di tempat pembuangan akhir maupun dimusnahkan dengan pembakaran dapat menjadi ancaman untuk lingkungan.
ADVERTISEMENT
Berlatar belakang permasalahan tersebut, Gede Arya Daiva Daniswara berupaya untuk mengolah limbah kulit menjadi sepatu kasual yang apik nan menarik lewat desain produk garapannya yang bertitel Revive Runner, the Upcycled Leather Waste Casual Sneaker.
Bahkan, berkat desain tersebut mahasiswa dari Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS ini berhasil mengantongi juara pertama dalam ajang bergengsi Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) 2020.
Daiva bercerita, Revive Runner memiliki desain yang ramping, minimalis dan simpel. Produk tersebut dinilai pas untuk pengguna yang mencari sepatu ramah lingkungan berkualitas.
Selain itu desain buatannya juga cocok digunakan untuk kegiatan harian serta memiliki model yang minimalis yang menarik.
"Karena saya ingin menambah siklus hidup limbah kulit dan menghidupkan kembali material menjadi produk sarat fungsi. Dimana dalam desain yang saya buat limbah kulit tersebut dipotong menjadi bentuk modular tanpa menggunakan lem ataupun jahitan untuk disambung,” ungkap pemuda asal Surabaya ini, Kamis (24/9).
Dalam lima bulan masa kompetisi yang berlangsung sejak Maret lalu, Daiva harus menghadapi berbagai tantangan yang kadang datang dari luar ekspektasinya.
ADVERTISEMENT
Mulai dari bagaimana penerapan limbah kulit yang cocok dengan rancangannya, hingga berbagai kegiatan mentoring untuk meningkatkan kemampuan Daiva sebagai desainer.
Tak hanya itu, ia juga diharuskan untuk memberikan kesan dan maksud dari desain yang dibuatnya. “Desain yang saya buat ini ingin menunjukkan jika limbah kulit bisa dijadikan sneaker yang menarik, ramah lingkungan, dan tetap fashionable pastinya," ucapnya.
Ke depan, Daiva berharap dapat membuat desain yang lebih baik dan lebih berarti bagi khalayak luas. Ia juga berkeinginan untuk dapat menembus lomba tingkat internasional di kesempatan berikutnya.
“Tunjukkan karya kalian, dengan itu kita akan bisa mendapat banyak pengalaman dan juga masukkan yang bisa membuat karya kita lebih baik ke depannya,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT