Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Mahasiswa Surabaya Buat Robot Pengantar Obat Otomatis untuk Lansia
13 Juli 2023 13:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Tiga Mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) membuat robot untuk mengantarkan obat dan makanan ke orang lansia (lanjut usia) secara otomatis dan dapat dipantau dari jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Robot bernama TEUSEM (Teknik Elektro UBAYA Smart Elderly-Care Monitoring) ini merupakan karya Rasyid Febrianto Adi Nugroho, Adinda Seoulita, dan Yefta Prasista Triastomo.
Rasyid selaku ketua tim mengatakan, pembuatan TEUSEM dilatarbelakangi oleh fenomena yang menunjukkan bahwa rasio jumlah perawat dibanding orang lansia di Indonesia saat ini sangat kecil.
Menurutnya, jika jumlah perawat sangat sedikit, kualitas hidup mereka akan berkurang karena harus mengurus orang lansia dalam jumlah yang banyak.
“Robot ini hadir sebagai solusi untuk meringankan dan memudahkan rutinitas perawat, khususnya mengantar obat dan makanan. Sehingga, kualitas hidup lansia tetap terjaga tanpa mengorbankan kualitas hidup perawat,” kata Rasyid ketika ditemui Basra, Kamis (13/7).
Selain itu, robot ini juga memungkinkan perawat untuk melakukan monitoring aktivitas lansia dengan menggunakan perangkat cerdas seperti laptop dan tablet.
ADVERTISEMENT
Terkait cara pengoperasian robot ini, Rasyid menjelaskan bahwa robot memiliki sistem yang terbagi menjadi empat bagian, yaitu perancangan kontrol gerak robot, perancangan pembacaan sensor, perancangan pendeteksian ruangan dengan sensor, dan perancangan sistem monitoring orang lansia.
"Jadi robot dilengkapi beberapa mikrokontroler sebagai pengendali pada dua motor robot. Sistem sudah terkoneksi IoT, sehingga pengguna dapat mengontrol robot dari jarak jauh," jelasnya.
Selain itu, terdapat dua sensor dengan satu mini personal computer (PC) yang difungsikan sebagai pengendali pusat. Ada pula satu device dan webcam sebagai media monitoring kondisi sekitar.
“Semua hardware terhubung satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk kesatuan dan dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya,” tambahnya.
Keunggulan lain yang dimiliki robot berdiameter 60 sentimeter dengan tinggi 125 sentimeter ini adalah dapat menghindari manusia atau objek di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dengan sensor yang ada, TEUSEM juga dapat melakukan pemetaan ruangan secara otomatis. Hal ini membuat robot dapat melakukan patroli ke tiap kamar yang memiliki bentuk ruangan berbeda-beda.
"Bila di depannya ada objek yang menghalangi, maka robot langsung mengambil jalan lain," tuturnya.
Rasyid mengatakan, jika robot ini membutuhkan waktu 1-2,5 jam untuk pengisian baterai. Dengan waktu tersebut robot bisa bertahan selama 8 jam jika digunakan terus, dan bisa bertahan 12-16 jam jika tidak terlalu digunakan.
Ke depan, ia dan tim akan terus mengembangkan inovasinya agar lebih user friendly. "Harapannya inovasi ini dapat memperbaiki penggunaan pelayanan kesehatan konvensional, sehingga kualitas dan efisiensinya semakin meningkat,” tukasnya.
Berkat inovasi ini, Rasyid dan tim berhasil meraih juara satu pada kompetisi PENA (Pekan Elektromedik Nasional) Electromedical Innovation Competition 2023 dalam kategori IT Healthcare. Bahkan robot ini juga mendapat penghargaan best system dan best design.
ADVERTISEMENT