Malam Renungan AIDS Nusantara di Surabaya, Edukasi HIV/AIDS Lewat Teater

Konten Media Partner
5 Mei 2024 8:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pentas teater dalam Malam Renungan AIDS Nusantara di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Sabtu (4/5) malam. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Pentas teater dalam Malam Renungan AIDS Nusantara di Gedung Cak Durasim, Surabaya, Sabtu (4/5) malam. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Riuh tawa penonton terdengar dari dalam gedung pertunjukan Cak Durasim, Sabtu (4/5) malam. Sesekali terdengar pula siulan dari mereka. Itulah respons dari sejumlah pengunjung gedung pertunjukan Cak Durasim saat menyaksikan gelaran teater yang dibawakan secara apik oleh Kelompok Dukungan Surabaya Suara Berdaya Surabaya (KBS SDS) serta Pendukung Sebaya Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
Ada tiga sketsa (cerita) yang ditampilkan dalam pertunjukan teater yang digelar untuk memperingati Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) 2024 itu.
"Sketsa pertama tentang transgender pekerja seks komersil yang belum bisa menerima dirinya positif HIV/AIDS. Kedua, cerita tentang calon pengantin perempuan yang positif HIV. Sketsa ketiga bercerita tentang seorang ibu hamil yang didiagnosis positif HIV tanpa tahu apa-apa," terang Pembina KDS SBS Indra Suwadi, kepada Basra, usai gelaran MRAN 2024.
Naskah ketiga sketsa tersebut ditulis sendiri oleh Indra. Menurutnya, ketiga sketsa yang ditampilkan tersebut cukup relate atau dekat dengan keseharian masyarakat.
Indra mengungkapkan dipilihnya pementasan teater sebagai puncak peringatan MRAN 2024 tak terlepas dari peran teater di tahun 2000an yang menjadi teman bagi para ODHIV (Orang Dengan HIV).
ADVERTISEMENT
"Kami memilih teater karena dulu ketika kami terpuruk, kami tidak ada teman, teater kami jadikan sarana terapi untuk mengembalikan rasa percaya diri yang pernah hilang karena diagnosis HIV," jelasnya.
"Kalau dulu, kami main teater untuk melawan stigma dan diskriminasi eksternal dari masyarakat terkait HIV/AIDS. Tapi yang saya pentaskan ini adalah bagaimana cara melawan stigma internal dari para ODHIV itu sendiri agar tidak menularkan kepada masyarakat," sambung Indra.
Malam Renungan AIDS Nusantara atau yang dikenal dengan MRAN digelar setiap tahun di bulan Mei. Berbagai lembaga dan masyarakat peduli HIV dan AIDS secara rutin memperingati MRAN. Kegiatan ini merupakan partisipasi masyarakat peduli HIV dan AIDS atas aksi internasional Candlelight Memorial.