Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Mampu Tempu Jarak 700 km, PENS Kembangkan Bus Listrik Ramah Lingkungan
31 Mei 2022 10:56 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) bersama PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) menggelar soft launching pusat riset dan inovasi di bidang elektrifikasi transportasi.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W. Setijono mengatakan, berdirinya Innovation Lab of Transport Electrification merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah ditandatangani kedua pihak, yang menyepakati sejumlah langkah strategis untuk mewujudkan kerjasama di bidang penelitian, pengembangan, dan inovasi teknologi elektrifikasi transportasi.
"Kerja sama antara PENS dan VKTR ini nantinya akan bermuara pada tiga hal: pengembangan komponen telematika dan mekatronika, repowering bus dan angkot dari mesin bensin menjadi listrik, dan pengembangan teknologi motor listrik," kata Gilarsi, Selasa (31/5).
Dalam hal pengembangan telematika, PENS bersama VKTR akan melakukan studi secara mendalam terhadap aspek telekomunikasi dan informatika yang ada di dalam kendaraan listrik.
Sedangkan dalam hal mekatronika, studi akan banyak difokuskan kepada aspek teknik mesin, teknik listrik dan perangkat lunak yang ada di dalam kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
“Dari studi tersebut, insyaAllah ke depannya kita akan mampu mengembangkan aspek telematika dan mekatronika dari kendaraan listrik secara mandiri,” ujar Gilarsi.
Kerjasama ini juga akan menjangkau industri yang mampu mengonversi alat transportasi publik dari mesin berbahan bakar energi fosil menjadi kendaraan listrik.
“Bersama PENS kita juga akan mengembangkan teknologi motor listrik. Salah satunya dengan menghadirkan motor listrik yang memiliki teknologi self-balance, sehingga jauh lebih nyaman dikendarai dibanding motor yang sudah ada selama ini,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga mendatangkan satu unit bus listrik merek BYD tipe K9. Bus dengan panjang 12 meter, lebar 2,5 meter, dan tinggi 3,3 meter ini dikendarai via tol transjawa, dari Jakarta menuju Surabaya, dengan penumpang sebanyak 9 orang.
ADVERTISEMENT
“Unit bus ini akan menjadi salah satu perhatian utama dari penelitian yang akan dilakukan oleh Tim Peneliti PENS ke depan,” jelas Gilarsi.
Dalam perjalanannya, bus menempuh jarak kurang lebih sejauh 796 kilometer. Sepanjang perjalanan, bus melakukan penambahan daya (recharging) sebanyak 2 kali, yakni di Kantor PLN Pekalongan, Jawa Tengah dan PLN Ngawi, Jawa Timur.
“Dalam kondisi baterai penuh, bus ini mampu menempuh jarak 200 hingga 250 kilometer di dalam kota dan 400 hingga 500 kilometer di tol dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam. Kami berterima kasih kepada pihak PLN yang telah mendukung penuh perjalanan bus listrik ini, sehingga lancar dan selamat sampai tujuan,” tuturnya.
Karena masih minimnya stasiun pengisian daya, dalam perjalanannya bus listrik ini dikondisikan hanya untuk berjalan dengan kecepatan maksimal 70 km per jam. Hal ini dilakukan untuk menghemat daya baterai.
ADVERTISEMENT
“Proses penambahan daya bus listrik ini membutuhkan waktu sebanyak 3 hingga 4 jam, dari kondisi 0 persen hingga 100 persen. Durasi charging-nya akan lebih singkat jika kondisi batere di atas 50 persen saat dilakukan penambahan daya. Jadi, jika stasiun pengisian kendaraan listrik sudah banyak tersedia sepanjang tol Transjawa, saya yakin perjalanan akan lebih menghemat waktu,” terangnya.
Bus listrik bertransmisi automatic dan berbodi rendah ini cukup nyaman ditumpangi untuk perjalanan jarak jauh. Pada jantung pacunya, BYD K9 ini dibekali motor listrik AC Synchronous Motor yang mampu menyemburkan tenaga 300 kW atau setara 402 dk dan torsi puncak 1.100 Nm.
Guna memberikan kenyamanan dan keselamatan yang lebih maksimal, bus listrik ini juga sudah dilengkapi dengan suspensi udara serta sistem pengereman ABS dan EBD.
ADVERTISEMENT
“Para penumpang dijamin akan merasakan kenyamanan. Selain lebih senyap, bus berjalan di atas aspal dengan lebih stabil dan tenang,” pungkasnya.
Sementara itu Direktur PENS, Aliridho Barakbah, menyambut baik kolaborasi dengan VKTR. Karena kerja sama tersebut dapat menjadi terobosan yang akan membantu membangun budaya inovasi di kampusnya.
"Kami berupaya untuk terus membangun budaya inovasi di PENS. Kerja sama ini menjadi awal yang baik dari upaya menciptakan satu ekosistem yang saling mendukung dalam elektrifikasi transportasi di Indonesia secara jangka panjang dan berkelanjutan, oleh perguruan tinggi dan industri," tutupnya.