Maneken Bedah Caesar Mudahkan Calon Spesialis Obgyn Belajar Tahapan Persalinan

Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG(K) selaku Ketua Tim yang menginisiasi maneken (kerudung cokelat) dan Riska Wahyuningtyas (baju hijau) menerangkan tentang maneken pembelajaran. Foto: Dok.pribadi

Kebutuhan maneken untuk latihan keterampilan calon dokter atau dokter spesialis menjadi perhatian khusus institusi pendidikan kedokteran. Fakultas Kedokteran (FK) Unair menyadari ini dan terus melakukan inovasi di bidang pendidikan, salah satunya dengan melahirkan karya maneken bedah caesar berbahan latex silikon dengan teknik 3D printing.

Maneken bedah sesar tersebut merupakan karya gabungan dosen dan mahasiswa FK Unair.

Inovasi ini pun mendapat perhatian dari Kedai Reka (Kerja Sama Dunia Usaha dan Kreasi Reka) yang diprakarsai Kemendikbud. Dalam program Matching Fund oleh Kedai Reka, tim FK Unair berhasil mendapatkan dana hibah dan menggandeng PT Tekno Sains Medika.

"Dalam program ini, kami membuat 2 maneken, yang kami perkenalkan bagi Program Studi Obstetri Ginekologi di FK Universitas Brawijaya dan Universitas Lambung Mangkurat," ungkap Dr Eighty Mardiyan K, dr, SpOG(K), Ketua Tim yang menginisiasi maneken ini, Rabu (14/12).

Dengan maneken bedah caesar, Eighty berharap para calon spesialis obgyn (obstetri ginekologi) dapat belajar lebih baik. Karena maneken berbahan latex silikon ini memungkinkan mereka dapat melakukan irisan lapisan serupa kulit, lemak, jaringan ikat, otot hingga rahim sampai melahirkan bayi.

"Tahap demi tahap penjahitan juga dapat dilakukan menyerupai pada manusia," imbuh Eighty.

Bersama Dr Hermanto, dr, SpOG(K) dan anggota tim lain, dr Riska Wahyuningtyas, dr Citra Aulia dan Nur Anisah S.Keb, tim FK Unair akan bertolak ke Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin pada Kamis (15/12) besok. Tujuannya melakukan serah terima maneken sekaligus melakukan pelatihan.

Sebelumnya pada 31 Oktober 2022, tim tersebut juga telah melakukan serah terima dan pelatihan bagi program studi spesialis obgyn FK Universitas Brawijaya.

Sementara itu, Dekan FK Unair Prof Dr Budi Santoso, dr, SpOG (K) memberi apresiasi terhadap karya sivitas akademika FK Unair berupa maneken bedah sesar tersebut.

"Inovasi dan kreativitas untuk proses pembelajaran seperti ini memberi manfaat luas. Bukan hanya bagi institusi FK Unair, tapi juga semoga dapat dimanfaatkan institusi pendidikan kedokteran di Indonesia," tukasnya.