Konten Media Partner

Melepas Penat Sekaligus Belajar Sejarah di Taman Mayangkara

29 Desember 2019 12:14 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto-foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Foto-foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Bicara tentang taman, Surabaya boleh dibilang surganya. Di Kota Pahlawan ini ada banyak taman dengan tema yang berbeda, mulai dari lansia hingga sejarah. Untuk tema yang terakhir ini salah satunya ada Taman Mayangkara.
ADVERTISEMENT
Taman Mayangkara terletak di depan Rumah Sakit Islam (RSI) Wonokromo-Surabaya. Tepatnya disamping jembatan Fly Over Wonokromo. Di tengah-tengah taman ini akan dijumpai sebuah monumen. Nah, dari monumen ini kita bisa menambah pengetahuan tentang sejarah pertempuran yang terjadi di Surabaya di masa penjajahan Belanda.
Monumen ini bernama Monumen Kepahlawanan Mayangkara, yang dibangun untuk mengenang jasa-jasa Batalyon Djarot. Ini seperti tertulis di plakat monumen.
Monumen ini diresmikan pada tanggal 4 April 1945 oleh Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya Mayor Jenderal TNI Soelarso.
Monumen tersebut berupa patung seorang Komandan yang mengendarai kuda putih. Dia adalah Mayor Djarot Soebiyantoro, Komandan Batalyon Infanteri 503 Mayangkara. Sedangkan kuda putihnya bernama Mayangkara.
Di bawah patung Mayor Djarot terdapat dua panel relief dan tiga plakat ditubuh monumen. Dua panel relief menggambarkan perjuangan batalyon Mayangkara dalam menghadapi pasukan Belanda, sedangkan tiga plakat lainnya menerangkan peresmian monumen, sejarah singkat batalyon Mayangkara, dan prakata dari Letkol. R. Djarot Soebiyantoro, Komandan Kompi batalyon 503 Mayangkara.
Berada di taman ini terasa makin nyaman karena rimbunnya tanaman yang ada. Di sekeliling monumen dilengkapi arena untuk jalan-jalan maupun olahraga. Taman Mayangkara cukup luas dan asri dengan dedaunan hijau yang segar dipadu cantiknya warna-warni bunga. Lokasi yang tepat untuk melepas penat.
ADVERTISEMENT
Tak jauh dari monumen terdapat lapangan futsal yang tak pernah sepi pemakai. Lapangan ini memang menjadi sarana olahraga bagi anak-anak di sekitar Taman Mayangkara. Salah satunya Aditia Pratama, warga Bendul Merisi.
Bersama teman-temannya, siswa kelas 8 SMPN 32 itu setiap sore selalu menyempatkan waktu bermain bola di lapangan futsal Taman Mayangkara.
"Kalau sore selalu main bola disini. Biasanya setiap Sabtu sore, tapi sekarang kan lagi libur sekolah jadi setiap hari kesini," kata Adit kepada Basra, Sabtu (28/12).
Lapangan futsal tersebut diakui Adit tak pernah dikunci sehingga dia dan teman-temannya bisa sewaktu-waktu main disini.