Konten Media Partner

Melihat Cara Pemuda Buddha Ajari Anak Muda di Surabaya Bakti ke Orang Tua

13 Mei 2025 10:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi pemuda Buddha saat membasuh kaki kedua orang tuanya.
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pemuda Buddha saat membasuh kaki kedua orang tuanya.
ADVERTISEMENT
Suasana haru terlihat saat aksi simbolik "Bakti Orang Tua" ditunjukkan beberapa pemuda Buddha dengan membasuh kedua kaki orang tuanya yang sudah melahirkan dan merawatnya dengan sepenuh hati, mulai dari kecil hingga dewasa.
ADVERTISEMENT
Aksi tersebut digelar oleh Young Buddhist Association of Indonesia (YBAI) dalam rangkaian Hari Ibu Internasional dan peringatan Tri Suci Waisak. Kegiatan sekaligus menjadi salah satu acara penutup yang dari perayaan Vesak Festival ke-10 yang mengusung tema “Light of Compassion: Guiding the Next Generation" yang digelar di Surabaya.
Ketua Panitia Vesak Festival 2025 Herman Pranata menjelaskan, aksi bakti orang tua atau membasuh kedua kaki orang tua ini merupakan aksi nyata yang dilakukan oleh YBAI dalam mengajak generasi muda untuk menunjukkan bakti dan rasa hormat kepada orang tua yang telah berjasa dalam kehidupan mereka.
“Jadi ini adalah bentuk penghormatan dari anak kepada orang tua yang telah berjasa bagi kehidupan mereka, yang telah merawatnya dari kecil hingga saat ini. Harapannya, momen ini menjadi perenungan untuk terus mengingat jasa-jasa mereka,” kata Herman, Selasa (13/5).
Menurut Herman, kegiatan membasuh kaki orang tua bukanlah tradisi wajib dalam perayaan Waisak, namun tahun ini diadakan secara khusus di Vesak Festival Surabaya setelah tahun sebelumnya hanya dilaksanakan di Vesak Festival Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang menyentuh secara emosional dan spiritual di akhir festival. Ini pertama kali dilakukan di Surabaya,” tambahnya.
Kegiatan ini tidak hanya menyentuh hati peserta, tetapi juga relevan dengan nilai-nilai Buddhis. Herman menjelaskan bahwa dalam Manggala Sutta, menghormati mereka yang patut dihormati — termasuk orang tua — adalah salah satu berkah tertinggi.
“Kami berharap ini menjadi ajaran universal yang tidak hanya milik umat Buddha, tetapi bisa diterima semua kalangan,” ujarnya.
Selain basuh kaki, hari terakhir Vesak Festival juga dimeriahkan dengan rangkaian kegiatan lain seperti Puja Relik Mahayana, workshop membuat bunga dari kawat (flower pipe workshop), face painting, pertunjukan musik, hingga talkshow interaktif bersama Lince Ruslim Wijaya yang membahas bagaimana nilai cinta kasih dan kebijaksanaan bisa diaplikasikan dalam kehidupan keluarga sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Vesak Festival ini digelar dengan melibatkan berbagai komunitas mahasiswa Buddhis dari Surabaya dan kota lain. Setelah Surabaya, festival akan dilanjutkan di Jakarta pada 15–18 Mei 2025 di Mal Taman Anggrek.
“Kami ingin Vesak Festival tidak hanya menjadi ajang spiritual, tapi juga aksi nyata welas asih dan kepedulian kepada sesama,” pungkasnya.