Konten Media Partner

Melihat Lebih Dekat Bengkel Sepur Peninggalan Belanda di Surabaya

5 Oktober 2024 15:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Balai Yasa Surabaya Gubeng. Foto: Humas KAI Daop 8
zoom-in-whitePerbesar
Balai Yasa Surabaya Gubeng. Foto: Humas KAI Daop 8
ADVERTISEMENT
Dalam rangkaian HUT ke-79 KAI yang diperingati setiap tanggal 28 September, KAI kembali menggelar acara Open House 'Bengkel Sepur' Balai Yasa Surabaya Gubeng.
ADVERTISEMENT
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, acara ini merupakan kesempatan bagi masyarakat umum untuk dapat melihat bagaimana suasana lingkungan kerja 'bengkel' perawatan sarana milik KAI.
Setiap harinya, Open House Balai Yasa Surabaya Gubeng ini menyediakan kuota 5.000 pengunjung yang secara gratis dapat melihat dan masuk ke acara ini.
"Kali ini KAI merayakan ulang tahunnya bersama-sama masyarakat melalui kegiatan Open House Balai Yasa,” kata Luqman Arif, Sabtu (5/10).
Tema yang diusung pada acara open house ini adalah penerapan ESG untuk lingkungan yang lebih baik. Acara ini merupakan momen penting untuk merayakan perjalanan panjang dan kontribusi KAI dalam menyediakan layanan transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Di Balai Yasa Surabaya Gubeng, pengunjung dapat melihat secara langsung kereta panoramic dan kereta makan hasil modifikasi oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng, lokomotif vintage, mini tour Balai Yasa, serta bazar produk UMKM.
"Kami berharap dengan adanya acara ini, masyarakat dapat melihat dan mengetahui secara langsung seluk beluk Balai Yasa Kereta Api yang jarang diakses oleh masyarakat umum. Open House Balai Yasa bertujuan untuk memberikan wadah berinteraksi langsung antara masyarakat dan Balai Yasa Kereta Api," tutur Luqman.
Balai Yasa Surabaya Gubeng dibangun pada tahun 1912 oleh Staatsspoorwegen, perusahaan kereta api milik Hindia Belanda. Balai yasa ini terletak tidak jauh dari Stasiun Surabaya Gubeng.
Balai yasa adalah tempat yang digunakan untuk perawatan kereta api, atau dalam kata lain, bengkel lokomotif. Istilah "Balai Yasa" pertama kali muncul pada tahun 1959 untuk Balai Yasa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT