Melukis Taman Mozaik di Surabaya dengan Sampah Plastik

Konten Media Partner
16 Januari 2020 16:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sugiharto SIho dan karyanya di Taman Mozaik, Surabaya. Foto : Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Sugiharto SIho dan karyanya di Taman Mozaik, Surabaya. Foto : Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Sejak diresmikan Pemkot Surabaya pada pertengahan Oktober 2019, Taman Mozaik sudah banyak mencuri perhatian warga. Keindahan taman yang terletak di kawasan Wiyung ini memang cukup instagramable untuk dijadikan tempat berfoto. Tak terkecuali bagi perupa asal Bojonegoro, Sugiharto Siho.
ADVERTISEMENT
Keindahan Taman Mozaik lantas memberikan ide bagi perupa berusia 30 tahun itu untuk mengabadikannya dalam sebuah lukisan. Namun, bukan lukisan yang biasa.
"Saya membuat hand painting Taman Mozaik dari limbah plastik," ujar Siho kepada Basra, Kamis (16/1).
Siho bercerita, untuk membuat hand painting tersebut dibutuhkan waktu hingga dua jam lamanya. Namun, Siho mengaku menikmati prosesnya.
Adapun limbah plastik yang dipakai Siho antara lain pembungkus mi instan, permen, kopi, detergen, hingga label plastik pada botol air mineral.
Sampah plastik dipotong kecil-kecil lalu digunakan sesuai warna yang dibutuhkan.
Limbah plastik itu dia kumpulkan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Selanjutnya Siho membuat sketsa Taman Mozaik di atas kanvas.
"Setelah itu baru saya guntingi plastik-plastiknya. Saya cari warna sesuai yang saya butuhkan. Proses ini yang lumayan menyita waktu karena kan harus dipilah-pilah sesuai kebutuhan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Guntingan plastik tersebut lantas ditempelkan dengan lem. Untuk metode melukis dengan limbah plastik ini, Siho menyebutnya mix media.
Siho mengakui, dirinya belum lama menggunakan metode lukis mix media, tepatnya baru setelah bulan Agustus 2019.
"Belum satu tahun pakai limbah plastik. Sebelumnya metode lukis saya realis dengan cat," imbuhnya.
Dengan menggunakan limbah plastik untuk melukis, Siho berharap dapat memotivasi masyarakat untuk ikut pula berperan aktif dalam mengurangi penggunaan plastik.
"Kalau bukan kita siapa lagi yang peduli dengan alam? Toh alam sudah memberikan kita banyak kebaikan," tegasnya.