Menapaki Sejarah Panjang Kota Pahlawan, Surabaya

Surabaya kota yang dijuluki sebagai Kota Pahlawan ini memiliki sejarah panjang lahirnya banyak pemimpin bangsa seperti Ir. Soekarno, Bung Tomo, K.H. Mas Mansyur, HR. Mohammad Mangoendiprodjo, Gubernur Suryo, Mayjen Sungkono dan masih banyak lagi tokoh pahlawan lainnya. Alasan lain mengapa kota ini mendapat julukan Kota Pahlawan adalah karena sejarah perjuangan pemuda - pemuda Surabaya yang gigih mempertahankan kemerdekaan bangsa dari para penjajah.

Tetapi apakah teman - teman pernah berpikir, hal apa sajakah yang membuat penjajah ingin sekali mengambil alih kota Surabaya? Sama seperti kota - kota besar lainnya, ada beberapa faktor mengapa Surabaya dijajah, mari simak pembahasannya:

Memiliki lokasi yang strategis

Sebagai kota terbesar ke-2 di Indonesia setelah DKI Jakarta, Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar di Jawa Timur. Surabaya juga memiliki lokasi strategis karena berlokasi di pantai utara timur Jawa dan berhadapan langsung dengan Selat Madura serta Laut Jawa. Hal ini menjadikan Surabaya sebagai kota komersil yang sangat sesuai untuk bisnis ekspor impor.

Mempunyai sumber daya alam berlimpah

Surabaya memiliki berbagai sumber daya alam yang mumpuni seperti Hutan Mangrove Wonorejo di pantai timur Surabaya, Perikanan di Kenjeran, Peternakan Unggas di Jl. Margomulyo, Pertambangan Minyak Bumi di Wonokromo, Tambak Garam Benowo dan masih banyak lagi.

Sebagai titik pertahanan saat penjajahan

Pada masa penjajahan, Surabaya menjadi salah satu pusat perlawanan terhadap kekuasaan kolonial. Hingga tahun 1900, ketika pemberontakan Budi Utomo terjadi di Surabaya sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kolonial yang menghapuskan sistem tanam paksa. Selain itu, organisasi pergerakan nasionalis terbesar di tahun 1910 yakni Sarekat Islam juga didirikan di Surabaya.

Namun, perjuangan rakyat Surabaya tidak berhenti disitu saja. Pada 10 November 1945 rakyat Surabaya melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan melakukan aksi yang kita kenal sebagai “Peristiwa 10 November”. Peristiwa inilah yang membuat Kota Surabaya mendapat julukan Kota Pahlawan.

Terlepas dari penjajahan yang pernah dialami, kini Surabaya telah mengalami banyak perkembangan. Sejak kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, Surabaya telah menjadi salah satu kota utama di Indonesia yang terus berkembang menjadi pusat perdagangan dan industri. Di masa pemerintahan Bapak Proklamator yaitu Ir. Soekarno, Surabaya mulai berkembang menjadi pusat perjuangan ideologi dan politik. Hingga di di tahun 1965 Kota Pahlawan ini menjadi saksi bisu peristiwa G30S/PKI yang menewaskan 7 Pahlawan Revolusi dan menggulingkan pemerintahan Soekarno.

Setelah memasuki orde baru, Surabaya mengalami perubahan pesat dibawah pemerintahan Soeharto. Dimana ekonomi mengalami kemajuan dan pembangunan infrastruktur sedang giat - giatnya, salah satunya adalah pembangunan jalan tol dan bandara internasional Soekarno-Hatta. Bahkan setelah masa reformasi di tahun 1998, Surabaya kembali menjadi pusat pembangunan dan modernisasi di Indonesia. Pemerintah Kota Surabaya sangat gencar melakukan berbagai inovasi dan reformasi di berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, transportasi, pariwisata, dan infrastruktur.

Saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang mengembangkan kawasan wisata terintegrasi yang dilakukan di kawasan belanja Tunjungan sambil memberdayakan UMKM di sekitar kawasan tersebut. Selain itu, ada 4 spot wisata yang baru direalisasikan pada 2022 lalu yaitu Kebun Binatang Surabaya, wisata Pantai Kenjeran, wisata Perahu Susur Kalimas, dan Jembatan Sawunggaling. Akomodasi yang tersedia di Surabaya juga terbilang lengkap dengan fasilitas berbintang. Mulai dari hotel, vila, guest house dan masih banyak lagi.

Salah satu hotel dan residen yang menjadi favorit para wisatawan kota Pahlawan ini adalah Oakwood Hotel & Residence Surabaya. Mengusung konsep hunian pribadi, hotel ini membuat teman - teman seakan berada di rumah sendiri. Teman - teman juga bisa mengunjungi berbagai pusat perbelanjaan yang premium, tempat makan dan area hiburan dengan mudah karena hotel ini berlokasi persis di jantung timur Surabaya.