Konten Media Partner
Mencegah Cyberbullying, Anak Perlu Literasi Digital
31 Oktober 2025 14:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
Konten Media Partner
Mencegah Cyberbullying, Anak Perlu Literasi Digital
Penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan cyberbullying. #publisherstory #beritaanaksurabayaBASRA (Berita Anak Surabaya)

ADVERTISEMENT
Penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan cyberbullying. Beberapa contoh cyberbullying adalah mengirim pesan atau komentar yang kasar, mengirim pesan, gambar, atau video yang bersifat seksual.
ADVERTISEMENT
Kepala SMPK Indriasana IV Surabaya Sri Handani mengungkapkan banyak sekali perilaku bullying di era digital yang kadang tidak disadari, sehingga perlu disosialisasikan perilaku bijak dalam ber media sosial kepada para siswa.
"Siswa wajib menerapkan komunikasi yang baik dalam keseharian, baik di sekolah, di rumah saat berkomunikasi bersama keluarga maupun di masyarakat. Hal ini juga perlu di ruang digital sehingga dapat mencegah perilaku bullying," ujarnya dalam kegiatan 'Sosialisasi Perlindungan dan Pencegahan Tindak Kekerasan di Lingkungan Sekolah', Jumat (31/10).
Ada pun Ulis Iyan salah satu pendidik di sekolah tersebut mengatakan, pendekatan literasi digital berbasis pencegahan tindakan kekerasan dan perlindungan anak dapat mengurangi perilaku bullying, baik dalam kehidupan nyata maupun di ranah digital.
ADVERTISEMENT
"Ini perlu dilakukan sebagai upaya menerapkan sekolah ramah anak. Oleh karena itu kami bekerja sama dengan Komnas Perlindungan Anak (PA) Kota Surabaya untuk memberikan literasi digital kepada siswa," tuturnya.
Sementara itu, Syaiful Bachri Ketua Komnas PA Surabaya selaku narasumber dalam sosialisasi tersebut memaparkan tentang bullying dan bahayanya bagi korban maupun pelaku aktif dan pasif.
"Konsep dalam perlindungan tersebut yaitu olah pikir (mengarahkan pikiran ke hal positif), olah rasa (mengubah perasaan negatif menjadi energi positif dan sikap positif), mengelola sampah hati (tidak menyimpan iri, benci, dendam dan sejenisnya). Serta aspek simpati lebih fokus pada rasa kasih sayang dan empati atau ada keterlibatan emosional yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain," paparnya.
ADVERTISEMENT
"Pentingnya materi ini untuk menghindari konflik dan perilaku negatif di era digital terutama dalam bermedsos guna mencegah maupun mengurangi cyberbullying," sambung Syaiful.
Ia menuturkan, orang yang terbiasa melakukan olah pikir dan olah rasa ke arah positif, akan mengarahkan sikap positif. Sikap positif akan mengarahkan perilaku positif dengan perbuatan baik, selanjutnya membentuk kebiasaan positif mengarah pada kebaikan. Kebiasaan yang baik dapat mendatangkan nasib yang baik.
"Sebaliknya pikiran dan perasaan negatif, akan mengarahkan sikap negatif. Sikap negatif akan mengarahkan perilaku negatif. Perilaku negatif dengan perbuatan yang buruk, akan membentuk kebiasaan buruk, selanjutnya kebiasaan buruk tersebut tidak disukai oleh orang lain dan biasanya berdampak pada nasib yang kurang menguntungkan," terangnya.
Syaiful menegaskan, penting para orang tua terutama yang memiliki anak usia remaja melakukan komunikasi intens, bukan hanya sekadar membatasi penggunaan gawai.
ADVERTISEMENT
“Orang tua perlu menghadirkan tujuh cara efektif untuk melindungi anak agar tidak menjadi korban atau pelaku cyberbullying di era digital," imbuhnya.
Ada pun ketujuh cara tersebut, yakni ajarkan literasi digital sejak dini, bangun komunikasi dua arah yang jujur, latih anak mengenali batasan interaksi, tanamkan rasa percaya diri yang kokoh, libatkan anak dalam aktivitas offline yang sehat, gunakan teknologi sebagai alat perlindungan, dan orang tua jadi role model dalam bermedia sosial.
"Cyberbullying adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan dari semua pihak. Dampaknya yang merusak pada kesehatan mental, hubungan sosial, dan bahkan kesehatan fisik korban, tidak bisa diabaikan. Kunci utama mencegah cyberbullying adalah edukasi, komunikasi terbuka, dan tindakan proaktif. Orang tua, pendidik, platform digital, dan pembuat kebijakan semua memiliki peran penting dalam upaya ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
