Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Mengenal Earth Hour Surabaya, Komunitas Anak Muda Peduli Lingkungan
23 Maret 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pada Sabtu (23/3) malam komunitas Earth Hour Surabaya menggelar aksi Switch Off, yakni mematikan listrik selama satu jam. Aksi ini dipusatkan di Taman Prestasi. Earth Hour Surabaya merupakan sebuah komunitas yang menaruh perhatian pada gerakan peduli lingkungan.
ADVERTISEMENT
Adriani Valianda Tobing selaku Koordinator Earth Hour Surabaya mengungkapkan, komunitas ini berawal dari kegiatan sosialisasi yang digelar WWF Indonesia dan Earth Hour Indonesia di Surabaya.
"Jadi Earth Hour ini diinisiasi World Wide Fund For Nature (WWF) Sydney, Australia pada 2007. WWF Sydney mulai mengkampanyekan hemat energi yang berhubungan dengan pemanasan global," ujar Tobing kepada Basra, belum lama ini.
Dari sinilah gerakan ini menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia pada tahun 2009 dan masuk ke Surabaya pada tahun 2011.
"Karena ini akhirnya ada beberapa orang yang berkomitmen terhadap gerakan Earth Hour maka terbentuklah komunitas Earth Hour Surabaya," imbuhnya.
Setelah itu Earth Hour Surabaya terus berkembang dan semakin banyak muda-mudi yang menjadi relawannya. Dengan banyaknya relawan ini, Earth Hour Surabaya juga memiliki kegiatan rutin yang dilakukan di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Selain aksi switch off yang dilaksanakan setiap minggu ketiga di bulan Maret, kita juga melakukan kegiatan peduli lingkungan lainnya," tutur Tobing.
Kegiatan tersebut antara lain, Earth Hour Goes to School. Kegiatan ini berupa kunjungan ke sekolah-sekolah dasar untuk mengajarkan membuat ecobrick (karya artistik menggunakan limbah plastik).
Selanjutnya ada kegiatan Mangrove Greenn Concert (Mager). Kegiatan ini berupa menanam mangrove di tepi laut.
"Kita juga ada aksi Beli yang Baik (BYB). Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan Earth Hour Surabaya terhadap kondisi laut yang penuh dengan sampah plastik," ujar Tobing.
"Kegiatan ini berupa kampanye mengajak setiap orang membeli baik dengan cara membeli barang yang eco label, alami serta bisa dibawa kemana-mana," sambungnya.
Tobing berharap dari aksi-aksi yang dilakukan Earth Hour Surabaya itu dapat menyadarkan masyarakat akan keadaan bumi saat ini.
ADVERTISEMENT