Konten Media Partner

Mengenal Fenomena Pick Me Girl yang Sedang Viral

10 Maret 2022 11:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay
ADVERTISEMENT
Pick me girl merupakan sebuah tindakan seseorang (umumnya perempuan) yang berusaha membuat lawan jenis terkesan dengan menyatakan bahwa ia tidak seperti kebanyakan perempuan.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini sempat viral dimana ketika ada seorang Tiktokers mengunggah video yang merepresentasikan bagaimana karakter pick me girl itu sebenarnya.
Seperti, "ngapain sih beli make up dan skin care mahal-mahal. Gue cuma pakek bedak bayi sama liptint aja kalau mau keluar."
Lantas bagaimana tanda-tanda mengetahui seseorang yang tergolong pick me girl?
Menjawab hal itu, Psikolog Universitas Airlangga Dr Ike Herdiana M Psi Psikolog menyebut ada beberapa tanda individu yang tergolong pick me girl.
Pertama, ia akan menyatakan kondisi diri pribadi yang berbeda dengan karakteristik atau stereotip gender secara umum. Kedua, ia akan cenderung merendahkan perempuan lain.
"Terakhir, seorang pick me girl akan menampilkan sikap, minat, kebiasaan, atau gaya yang dianggap berbeda dan mampu menarik perhatian lawan jenis," ucapnya, Kamis (10/3).
ADVERTISEMENT
Dr Ike menjelaskan, seorang pick me girl tidak hanya berusaha menarik lawan jenis. Ia melakukan itu karena ingin menerima respect dan diperhatikan orang lain.
Mereka umumnya menginginkan kehidupan sosial, namun lewat cara yang tidak sehat, yakni dengan sengaja merendahkan orang lain.
"Kebutuhan untuk tampil 'berbeda' dan superior ini berkaitan dengan kehidupan sosial. Termasuk pula keinginan berkompetisi untuk mendapatkan kebutuhan-kebutuhan itu," jelasnya.
Meski beberapa literatur menjelaskan bahwa umumnya sifat pick me girl dilakukan oleh perempuan, laki-laki tidak menjadi pengecualian.
Layaknya pick me girl, pick me boy adalah situasi ketika laki-laki menentang kondisi stereotip agar dianggap berbeda dan lebih keren oleh lingkungan pergaulan.
“Namun belum ada penjelasan spesifik perbedaan dari sisi gender, karena baik laki-laki dan perempuan memiliki stereotip gender yang sama-sama kuat,” tambahnya.
Pixabay
Dr Ike menyebut, sifat pick me girl muncul karena faktor internalized misogyny. Perilaku misogini ini merupakan kebencian atau rasa tidak suka pada perempuan.
ADVERTISEMENT
Sehingga, perilaku misogini pada seorang pick me girl muncul lewat keinginan untuk menjauhkan diri dari stereotip wanita tradisional yang selama ini dianggap tidak menonjol dan cenderung negatif.
Internalized misogyny tersebut menggambarkan perempuan juga bisa memiliki pemahaman seksisme dan perilaku kebencian terhadap sesama perempuan. Kondisi ini juga didorong kebutuhan pribadi untuk terlihat unik dan berbeda dari orang lain.
“Stereotip perempuan yang suka make up, lemah lembut, suka dilindungi, suka belanja, didobrak dengan menyatakan dirinya berbeda dengan kondisi itu semua," ungkapnya.
Menurut Dr Ike, lerilaku pick me girl umumnya akan membuat relasi sosial dan lingkungan sekitar tidak menyenangkan. Dalam hal ini termasuk kondisi persaingan yang tidak sehat, unsur menghina, serta merendahkan salah satu pihak.
ADVERTISEMENT
"Kondisi tersebut tentu tidak nyaman untuk membangun relasi sosial yang sehat. Secara natural, seseorang barangkali akan meninggalkan relasi seperti itu," sebutnya.
Untuk itu, Dr Ike menekankan dalam beberapa situasi pelaku pick me girl akan membutuhkan konseling. Terlebih apabila kondisi tersebut terus berlangsung, individu akan semakin terobsesi merendahkan dan menghina orang lain.
Apabila perilaku pick me girl berpotensi merugikan orang lain dan diri sendiri, Dr Ike mengimbau agar segera mencari bantuan profesional.
"Mereka akan semakin tidak realistis dengan tindakan-tindakannya. Hal itu akan membuat individu tidak mampu mengontrol emosi hingga timbul ketidaknyamanan secara psikologis," pungkasnya.