Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Mengenal Imunoterapi untuk Penyembuhan Kanker Kulit
7 Juni 2022 12:16 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kanker kulit masuk dalam 15 besar kanker yang umum terjadi di Indonesia. Salah satu penyebab kanker kulit adalah paparan sinar ultraviolet (UV) yang berlebihan. Terapi terbaru di Indonesia dalam menyembuhkan penyakit kanker kulit adalah imunoterapi.
ADVERTISEMENT
dr. Putu Niken Ayu Amrita, Sp.PD-KHOM, dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi onkologi medik Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya mengungkapkan, imunoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membantu sistem kekebalan tubuh seseorang untuk mengenali dan menghancurkan sel kanker secara efektif.
"Saat ini imunoterapi dapat digunakan untuk pengobatan beberapa jenis kanker kulit stadium lanjut, antara lain Melanoma Maligna dan Squamous Cell Carcinoma. Sel kanker ini memiliki mekanisme 'Check Point' untuk menghindari dihancurkan oleh kekebalan tubuh. Dengan menggunakan infus imunoterapi yang isinya inhibitor check point bisa memudahkan sel kekebalan tubuh mengenai dan menghancurkan sel kanker," jelasnya, Selasa (7/6).
Lebih lanjut dikatakan Niken, ada berapa jenis imunoterapi, antara lain immune check point inhibitor yakni obat-obatan yang bekerja untuk melakukan block pada immune check points. Obat ini sudah ada dan sering digunakan di Indonesia. Contohnya pembrolizumab dan atezolizumab.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya imunoterapi monoclonal antibody, yakni obat yang berisi protein yang berikatan dengan target spesifik pada sel kanker.
"Kemudian ada T Cell Transfer Therapy, yaitu pengobatan untuk meningkatkan kemampuan sel limfosit T untuk melawan kanker," imbuhnya.
Layaknya semua terapi atau pengobatan medis, imunoterapi juga memiliki beberapa efek samping atau kekurangan dibandingkan terapi lain.
"Efek samping yang umumnya dapat terjadi meskipun lebih jarang, antara lain kelelahan, gejala flu, mual, ruam kulit, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, sembelit, dan diare," tukasnya.
Dijelaskan Niken, proses imunoterapi pada pasien kanker kulit dapat dilakukan setelah diagnosis kanker kulit ditegakkan dari pemeriksaan patologi, molekuler, dan stadium.
Bila oleh dokter onkologi medik disarankan imunoterapi dengan check point inhibitor akan dilakukan dengan persiapan, pemeriksaan fisik dan laboratorium.
ADVERTISEMENT
"Imunoterapi dapat dilakukan melalui infus di unit kemoterapi Adi Husada Cancer Center. Setelahnya pasien akan diobservasi beberapa saat dan dapat pulang serta diberi informasi jadwal kontrol," tandasnya.