Mengenal Natal Teeth, Fenomena Langka Bayi Lahir dengan Gigi

Konten Media Partner
3 Desember 2021 11:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, fenomena bayi lahir dengan gigi tengah menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat. Kejadian ini dialami oleh anak kedua dari Arief Muhammad.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, usai proses persalinan, dokter melihat hal unik terjadi pada putri YouTuber tersebut. Dokter melihat terdapat dua gigi tumbuh pada anak Arief Muhammad.
Menanggapai hal itu, Mega Moeharyono Puteri drg., Sp.KGA.,Ph.D, Pakar Kesehatan Gigi Anak Universitas Airlangga (Unair) mengungkapkan, bayi lahir dengan gigi (natal teeth) merupakan sebuah kejadian yang sangat jarang terjadi. Fenomena tersebut mungkin hanya terjadi pada satu bayi dari 2.000 hingga 3.000 bayi baru lahir.
Penyebabnya sendiri masih belum jelas hingga saat ini dan bukan merupakan keturunan. Gigi tersebut kemungkinan merupakan gigi tambahan (supernumerary teeth) atau gigi susu yang belum tumbuh sempurna.
“Benih gigi susu sudah mulai terbentuk sejak bayi masih di dalam kandungan. Gigi susu ini seharusnya tumbuh perlahan dari gusi sejak bayi berusia 6 bulan. Ketika gigi ini keluar saat bayi lahir, pertumbuhannya belum sempurna, biasanya hanya ada mahkotanya saja dan tanpa akar. Gigi yang keluar saat bayi baru lahir ini biasanya merupakan gigi seri, baik atas maupun bawah,” ucap Mega, Jumat (3/12).
ADVERTISEMENT
Ia menuturkan, gigi yang keluar tersebut, baik gigi susu dan gigi tambahan cenderung tajam dan mudah goyang, sebab tidak memiliki akar gigi untuk menahan. Hal ini akan membuat gusi bayi yang merupakan lawan dari gigi mudah terlukai.
Selain itu, gigi yang goyang juga akan mudah terlepas, sehingga berkemungkinan besar membuat bayi tersedak dan gigi tertelan.
“Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan pencabutan pada gigi yang tumbuh saat bayi baru lahir. Namun, biasanya kita konfirmasikan terlebih dahulu pada orang tua. Sebab, jika gigi itu merupakan gigi susu, maka gigi susu anak tidak akan tumbuh kembali. Jika yang tumbuh merupakan gigi tambahan, maka gigi susu akan tetap tumbuh asalkan benih gigi susunya ada,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Mega mengungkapkan, jika gigi tersebut merupakan gigi seri susu, dan bisa menyebabkan susunan gigi pada anak akan terganggu. Hal ini karena gigi lain akan condong bergerak pada daerah yang kosong.
Susunan gigi yang tidak sesuai akan membuat pembersihan gigi cukup sulit dan membutuhkan effort lebih. Gigi seri yang hilang akan menyebabkan anak kesulitan untuk mengucapkan beberapa huruf contohnya pada huruf “T”.
“Namun, gigi susu tersebut juga dapat digantikan dengan gigi buatan jika si anak sudah sedikit besar. Gigi dewasa pun akan tetap tumbuh meski gigi susu dicabut saat lahir. Paling penting adalah mulai bersihkan rongga mulut bayi, meskipun bayi belum memiliki gigi. Gunakan waslap atau kasa untuk membersihkan rongga mulut bayi setelah meminum ASI. Agar Indonesia terbebas dari gigi berlubang tahun 2030 nanti,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT