Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Banyaknya limbah ampas tebu yang belum dimanfaatkan dengan baik, membuat Wenny Friskillia tergerak untuk mengolahnya jadi kerajinan tangan artistik sekaligus bernilai ekonomis.
ADVERTISEMENT
Kerajinan cantik bernama 'nebu' ini mempunyai beragam bentuk permainan tradisional. Di antaranya lompat batu (nias), geulayang tunang-layang kleung (Banda Aceh), layang kaghati (Kendari), kapal jong (Tanjung Pinang), dan kapal sandeq (Sulawesi Barat).
Wenny bercerita ide awal pembuatan nebu ini karena banyaknya ampas tebu yang terbuang sia-sia dan dapat menimbulkan bau jika dibiarkan terus-menerus.
"Apalagi di Surabaya kan banyak juga pedagang es tebu. Dari situ saya mulai bereksperimen dan yakin jika ampas tebu ini mempunyai peluang untuk dijadikan sebuah produk bernilai jual serta bermanfaat bagi masyarakat," ucap Wenny ketika ditemui Basra, Rabu (8/1).
Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya) ini mengaku mendapatkan ampas tebu dari pedagang es tebu yang ada di sekitar Ubaya.
ADVERTISEMENT
Dalam proses pembuatannya, Wenny menjelaskan jika pertama ampas tebu dikeringkan di tempat teduh, untuk menghilangkan air tebu dan mengurangi bau tidak sedap.
Setelah ampas tebu kering, ampas tebu akan berubah warna menjadi putih gading. Selanjutnya baru bagian ampas tebu atau bagasse dan kulit dipisahkan.
"Jadi yang saya gunakan kulit tebunya saja. Kulit tebu ditipiskan dengan alat potong sehingga memiliki ukuran, tinggi dan ketebalan yang sama," jelasnya.
Setelah itu, kulit tebu dianyam sesuai bentuk yang diinginkan dan direkatkan dengan lem serta kawat agar bisa terlihat kokoh dan berdiri tegak.
"Untuk satu karya butuh waktu sekitar tiga hari. Tantangan tersulitnya harus sabar menipiskan dan memotong ampas tebunya agar sama dan tidak patah saat dianyam," kata Wenny.
Dalam karyanya, Wenny memilih permainan tradisional Indonesia karena ia ingin memberikan edukasi pada masyarakat agar terus melestarikannya. Untuk itu, dibagian latar produk ia juga memberikan informasi mengenai masing-masing permainan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya produk tersebut, Wenny berharap dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan mengasah kreativitasnya membuat karya produk.
"Selain itu, teman-teman juga bisa memanfaatkan limbah tidak terpakai menjadi produk bernilai jual dan memberikan solusi bagi lingkungan di masyarakat. Bahkan membuat lapangan pekerjaan juga bagi masyarakat," pungkasnya.