Mengenal Paus Balin dari Australia yang Ditemukan Mati di Pantai Surabaya

Konten Media Partner
16 Mei 2023 6:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangkai Paus Balin yang ditemukan di kawasan pantai di daerah Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bangkai Paus Balin yang ditemukan di kawasan pantai di daerah Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Nelayan di kawasan pantai di daerah Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya, menemukan bangkai seekor paus yang mengambang di perairan tersebut, Minggu (14/5). Keesokan harinya Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kota Surabaya melakukan pengecekan terhadap bangkai paus yang telah membusuk tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, diketahui jika bangkai paus tersebut merupakan Paus Balin, mamalia yang hidup di perairan Australia.
Kepala DKPP Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, penyelidikan lanjutan dilakukan guna mengungkap penyebab kematian paus tersebut.
"Akan dilakukan pengambilan sampel dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Unair untuk menentukan penyebab kematiannya," ujarnya, (15/5).
Antiek melanjutkan, penyelidikan tersebut juga sekaligus mengungkap penyebab mamalia itu bisa masuk ke wilayah perairan Indonesia, termasuk kemungkinan adanya faktor cuaca.
"Jenis paus ini tidak ada di perairan Indonesia karena ini jenis dari Australia," tuturnya.
Paus Balin yang ditemukan mati itu diperkirakan memiliki ukuran panjang 12 meter.
"Ini paus masih kecil, masih muda, belum dewasa. Karena kalau dewasa itu ukuran 16 meter," imbuh Antiek.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ahli Patologi Kedokteran Hewan Unair Drh. Bilqisthi Ari Putra M.Si, mengungkapkan Paus Balin tidak memiliki rute perjalanan di perairan Surabaya, jadi tidak pernah melintasi perairan Surabaya. Sehingga terdamparnya bangkai Paus Balin di pantai Surabaya tersebut merupakan fenomena langka.
Terkait fenomena langka tersebut, Bilqist menjelaskan, kemungkinan terbesar Paus Balin tersebut telah mati sejak di lautan lepas dan terbawa arus hingga ke perairan Surabaya.
Paus Balin biasanya berenang mencari makan di daerah lintang yang lebih tinggi, lebih dekat ke kutub di mana airnya lebih dingin dan makanannya jauh lebih melimpah, sedangkan tempat berkembang biaknya lebih dekat ke garis khatulistiwa. Selama musim dingin, Paus Balin menghabiskan antara enam dan delapan bulan bepergian ke perairan tropis dan melahirkan.
ADVERTISEMENT
Karena kondisinya yang sudah membusuk, jasad Paus Balin tersebut telah diikat di dekat pohon bakau.