Mengenal Proses Pengolahan Kopi dari Biji hingga Jadi Bubuk Kopi Siap Saji

Konten Media Partner
19 Oktober 2022 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Biji kopi. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Biji kopi. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Untuk menikmati secangkir kopi caranya sangat mudah. Tinggal tuang kopi ke gelas lalu diseduh. Padahal untuk menghadirkan kopi di cangkir itu, ada proses panjang yang harus dilalui.
ADVERTISEMENT
Menurut Ivan Hartanto, pemilik usaha Initial Coffee, proses panjang yang harus dilalui mulai dari pemetikan biji kopi matang (cherry) di kebun petani, sampai dengan pengolahan pascapanennya.
"Jadi petani punya lahan, kemudian menanam kopi. Selanjutnya memetik biji kopi cherry. Jadi sebenarnya kopi itu dalam bentuk cherry, kayak melinjo begitu. Nah biji kopi cherry itu yang kemudian diproses," tuturnya saat ditemui usai acara media workshop yang digelar Tokopedia, Selasa (18/10) sore.
Dijelaskan Ivan, ada 2 proses pengolahan biji kopi yang biasanya dilakukan petani Indonesia, yakni natural dan wash.
"Kalau natural itu, biji kopi hanya ditaruh begitu saja, dijemur. Sehingga dagingnya akan mengeras dan kulitnya mengelupas sendiri sehingga bisa langsung diambil bijinya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan pada proses wash, lanjut Ivan, kopi cherry dicelup ke dalam air. Ini agar teksturnya sedikit lunak. Kemudian dimasukkan dalam mesin pengupas untuk memisahkan kulit dan biji kopi. Setelah itu biji kopi dikeringkan.
"Setelah bijinya kering, bijinya ini disortir dipilih yang bagus. Jika sudah kering barulah biji kopi dimasukkan ke huller. Ini agar biji kopi benar-benar bersih," paparnya.
Setelah itu akan dihasilkan green bean kopi, yakni biji kopi mentah yang belum disangrai. Green bean itu lantas itu diroasting (sangrai) menjadi roast been, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (greender) sampai menjadi bubuk kopi yang siap diseduh dan dinikmati.
"Jadi proses yang dilakukan yaitu dari mulai biji kopi (cherry) diproses menjadi gabah, lalu gabah menjadi beras (green bean) dan proses selanjutnya kopi beras (green bean) di sangrai (roasting) menjadi roast bean, barulah kemudian ditumbuk atau digiling atau dibubukkan (greender)," jelasnya lagi.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut Ivan juga mengungkapkan jika proses pengolahan biji kopi dengan teknik wash pertama kali diterapkan pemerintah Hindia Belanda saat membawa kopi masuk ke Indonesia.
"Kopi ini kan sebenarnya dari Ethiopia, di sana cuacanya panas jadi metode pengolahan biji kopi dilakukan secara natural. Tapi ketika kopi dibawa Belanda masuk ke Indonesia saat zaman penjajahan itu tidak bisa diterapkan metode natural karena Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan tinggi. Sehingga ditemukanlah metode wash ini, yang akhirnya juga dipakai di negara-negara lain. Metode wash ini, kalau kita ngomong sejarah kopi, itu ditemukan di Indonesia," ujarnya.
Diakui Ivan pengolahan biji kopi secara natural membutuhkan waktu yang cukup lama, yakni sekitar 2,5 minggu.
ADVERTISEMENT
"Sepengetahuan saya, di Indonesia mayoritas memakai metode wash. Tapi ada wilayah di Sumatera yang memakai metode semi wash, penggabungan natural dan wash," simpulnya.