Mengenal Tari Barong, Wujud Pertarungan Antara Kebajikan dan Kebatilan

Konten Media Partner
24 Oktober 2021 7:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) saat kunjungan ke Bali dan disambut para penari Barong. Foto-foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno (kiri) saat kunjungan ke Bali dan disambut para penari Barong. Foto-foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Indonesia adalah negara yang mempunyai beragam kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda. Bahkan tak sedikit dari kebudayaan Indonesia yang cukup tersohor di luar negeri. Salah satunya seni tari Barong asal Bali. Sebagai pulau yang kerap dikunjungi para wisatawan asing menjadikan tari Barong pun sebagai salah satu pertunjukan kesenian favorit.
ADVERTISEMENT
Tak heran jika tari Barong selalu ditampilkan untuk menyambut tamu istimewa yang berkunjung ke Pulau Dewata. Ini pula yang terjadi saat kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Pulau Dewata baru-baru ini.
Sandi disambut tarian Barong yang dibawakan secara apik oleh seniman Bali, salah satunya penari muda Ida Bagus Made Kesawa Telaga.
Menurut Ida Bagu, tarian yang dibawakannya melambangkan prajurit. Karena desa tempat tinggalnya yakni Desa Carangsari adalah desa tempat kelahiran pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai.
"Saya mau menunjukkan kalau saya mewakili generasi milenial harus bisa melestarikan kesenian tradisional," tutur remaja 15 tahun ini dalam keterangan tertulis yang diterima Basra, (23/10).
Dia pun secara khusus meminta kepada Sandiaga untuk bisa memotivasi remaja untuk bisa terus melestarikan budaya.
ADVERTISEMENT
Tari Barong sendiri adalah tarian tradisional asal Bali yang menggunakan media topeng dan kostum sebagai perwujudan dari makhluk-makhluk yang dipercaya oleh masyarakat Bali.
Tarian Barong sendiri merupakan tarian khas Bali yang berasal dari khazanah kebudayaan Pra-Hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebajikan (dharma) dan kebathilan (adharma).
Sementara itu, Sandiaga yang disambut dengan tarian Barong yang dipersembahkan oleh remaja berusia 15 tahun itu mengungkapkan, tarian yang ada di Bali dan hingga saat ini masih terjaga keberadaannya menunjukkan kalau Bali adalah tempat yang pluralisme dimana semua budaya ada di Pulau Dewata ini.
“Ini menunjukan kalau semua ada, Bali tempatnya semua akulturasi budaya,” katanya.
Dia menegaskan, dengan adanya tarian Barong yang dilakukan oleh remaja menunjukan kalau anak-anak juga bisa diajak untuk melestarikan budaya sehingga budaya jenis ini tidak akan punah dan terus lestari.
ADVERTISEMENT