Mengenal Vitiligo, Munculnya Bercak Putih pada Kulit yang Sering Diabaikan

Konten Media Partner
25 Juni 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
dr. Ni Putu Ary Widhyasti MKes, SpKK. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
zoom-in-whitePerbesar
dr. Ni Putu Ary Widhyasti MKes, SpKK. Foto-foto: Amanah Nur Asiah/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tanggal 25 Juni diperingati sebagai Hari Vitiligo Sedunia. Peringatan ini mulai diperingati pada 2009 silam bertepatan dengan meninggalnya King of Pop Michael Jackson yang juga pernah mengidap vitiligo.
ADVERTISEMENT
Lantas apa sebenarnya penyakit vitiligo itu?
Menjawab hal itu, dr. Ni Putu Ary Widhyasti MKes, SpKK, mengatakan, vitiligo merupakan penyakit yang menyebabkan warna kulit memudar dan bisa menyebar ke seluruh tubuh seiring waktu jika tidak diobati.
Meski demikian, vitiligo tergolong penyakit kulit tidak menular yang berlangsung dalam jangka panjang (kronis). Diperkirakan 0,5–1 persen orang di dunia mengalami vitiligo.
"Vitiligo ini bercak putih dan agak misterius, siapa saja bisa kena. Mulai dari anak-anak hingga lansia. Dan munculnya juga spontan. Meskipun dapat menyerang semua orang, vitiligo umumnya menyerang kelompok usia 10–30 tahun dan lebih jelas terlihat pada orang yang berkulit hitam," kata dr. Putu ketika ditemui Basra, Sabtu (25/6).
Terkait faktor penyebab vitiligo, dr. Putu menjelaskan, pada kulit terdapat sel yang menghasilkan warna kulit atau pigmen yang bernama melanosit.
ADVERTISEMENT
Melanosit ini menghasilkan pigmen yang namanya melanin. "Nah pigmen ini normalnya jadi warna coklat atau hitam di kulit. Bagi penderita vitiligo, selnya ini rusak dan tidak menghasilkan pigmen. Sehingga kulit tersebut tidak menjadi coklat tapi berwarna putih," jelasnya.
Meski belum diketahui secara pasti mengapa melanin berhenti memproduksi zat pigmen tubuh, tetapi kondisi tersebut diduga terkait dengan sejumlah faktor. Di antaranya kelainan genetik yang diturunkan, penyakit autoimun, paparan sinar matahari (radiasi ultraviolet), paparan bahan kimia, dan stres.
Gejala vitiligo pada awalnya akan muncul bercak berwarna lebih muda dari kulit, kemudian perlahan-lahan memutih. Kemunculan bercak vitiligo dimulai dari bagian tubuh yang sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, bibir, tangan dan kaki, lalu menyebar ke bagian tubuh lain.
ADVERTISEMENT
"Kalau rasa gatal tidak terlalu. Secara gejala yang dirasakan seperti gatal, nyeri itu tidak ada. Tetapi dia mengetahui kalau kulitnya hilang warna tiba-tiba ada bercak putih dan biasanya meluas jika segera tidak diobati," ungkap Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di National Hospital Surabaya ini.
Untuk itu, dr. Putu berpesan kepada masyarakat jika mengalami gejala vitiligo agar segera memeriksakan diri ke dokter.
"Karena di Indonesia memang ada kasus-kasus di mana penderita kadang dibully dan banyak yang beranggapan jika vitiligo ini menular. Nah untuk memastikan itu vitiligo atau tidak kita harus tahu diagnosismya. Karena kan banyak kasus mirip seperti panu, tratakan, kusta, atau terkena luka bakar. Jadi harus diperiksa dulu," pesannya.