Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten Media Partner
Mengunjungi Kampung Pandean, Sentra 'Pande Besi' Zaman Majapahit
19 Agustus 2019 16:04 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB
ADVERTISEMENT
Ada banyak sebutan unik untuk kampung-kampung kuno di Surabaya, salah satunya Kampung Pandean. Terletak bersebelahan dengan kampung Peneleh, Kampung Pandean merupakan sentra 'pande' besi atau tukang besi di zaman dahulu.
ADVERTISEMENT
'Pande' besi merupakan proses pembuatan alat-alat pertanian maupun kerajaan yang berbahan dasar besi. Menempa besi keras yang kemudian dipanaskan, menjadi salah satu ciri khas dari kerajinan ini.
Bahkan keberadaan para 'pande' besi di wilayah Pandean diperkirakan sudah ada sejak sebelum zaman Belanda. Ini menilik dari keberadaan Sumur Jobong yang belum lama ini ditemukan di kawasan tersebut.
"Sumur Jobong yang ditemukan di Pandean, gang satu, merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit. Ini dari hasil penelitian dari Trowulan, Sumur Jobong seperti ini banyak terdapat pada situs-situs permukiman pada masa Hindu-Buddha, khususnya di Trowulan yang merupakan bekas Ibu Kota Majapahit," ujar Ida Armawati, perangkat RT 1 RW 13, tempat ditemukannya Sumur Jobong, saat ditemui Basra, Senin (19/8).
Menurut Ida, Sumur Jobong dulunya biasa dipakai sebagai tempat mencuci keris dan peralatan lainnya yang merupakan hasil karya dari 'pande' besi. Ida lantas menunjuk sebuah rumah dengan pintu bercat hijau kuning, tak jauh dari keberadaan Sumur Jobong yang kini ditutup pintu besi.
ADVERTISEMENT
"Rumah itu dari cerita bude saya yang asli sini, merupakan rumah paling terakhir dari generasi 'pande' besi di kampung ini. Tapi sekarang sudah tidak ada keluarganya dan ditempati Sinse Fan. Ini semakin memperkuat bukti bahwa Kampung Pandean dulunya memang tempat para 'pande' besi," kata wanita kelahiran tahun 1968 ini.
Penamaan Kampung Pandean yang berasal dari kata 'pande', kian memperkuat jika kampung tersebut awalnya merupakan sentra 'pande' besi.
Tempat Lahir Bung Karno
Nama Kampung Pandean pun kian dikenal khalayak luas sejak ditemukannya rumah kelahiran tokoh proklamator Indonesia, Soekarno. Rumah lahir Soekarno diketahui berada di Pandean gang IV nomor 40.
Saat Basra berkunjung ke rumah dengan pintu dan jendela bercat biru tersebut, terlihat terkunci dari dalam dan tampak tak ada orang. Bangunan rumah itu masih tampak kuno layaknya bangunan tempo dulu. Pintu masuknya seperti pintu gerbang yang memiliki dua pintu, dan di dalamnya terlihat gorden putih menutupinya.
Di luar gang terdapat spanduk besar bergambar Soekarno, disertai tulisan: Pandean Bersejarah, Tanah Kelahiran Soekarno. Terdapat tulisan Pandean IV di pintu masuk gang, tak jauh dari spanduk bergambar Soekarno.
ADVERTISEMENT
Memasuki gang itu, ada sebuah lukisan bergambar Bung Karno dan beberapa tulisan seperti: 'Perjuanganku Lebih Mudah Sebab Mengusir Penjajah', 'Kampung Kelahiran Soekarno', 'Suroboyo Kampung Soekarno', dan Jasmerah 'Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah'.
Reporter: Masruroh
Editor: Windy Goestiana