Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menparekraf Usul Harpitnas Jadi Libur Nasional, Pakar: Bisa Hilangkan Stres
12 Januari 2023 11:47 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengusulkan agar Harpitnas (Hari Kejepit Nasional) dijadikan sebagai hari libur nasional.
ADVERTISEMENT
Sandi mengatakan, hal itu perlu dilakukan karena menurutnya antara liburan dan kerja harus seimbang. Harapan masyarakat bisa memanfaatkan waktunya untuk liburan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas UMKM di daerah wisata, serta membuka lapangan kerja dan peluang usaha secara masif.
Menanggapi hal itu, pemerhati pariwisata Novianto Edi Suharno SSTPar MSi, mengatakan, hal tersebut memang dapat mendorong masyarakat untuk berwisata ke tempat yang lebih jauh, bahkan menginap.
“Adanya hari libur tadi memungkinkan wisatawan melakukan pergerakan ke tempat-tempat wisata dalam jumlah yang relatif banyak,” ucapnya, Kamis (12/1).
Edi pun mengaminkan pernyataan Menparekraf terkait korelasi positif antara liburan dan produktivitas kerja. Menurutnya, menyeimbangkan liburan dan bekerja akan meningkatkan fokus dan menghilangkan stres.
“Bahkan di beberapa penelitian disebutkan, kalau memang seimbang antara libur dan masa kerja atau jam kerja itu bisa meningkatkan produktivitas individu sampai dengan 80 persen,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, dosen yang juga menjabat Wakil Dekan III Fakultas Vokasi Unair ini tetap mengingatkan masyarakat agar mampu memanfaatkannya dengan baik.
"Kalau memang tidak mampu berlibur ke tempat pariwisata, memilih untuk tetap dirumah bukanlah pilihan yang salah. Yang terpenting ialah manfaatkan waktu libur untuk berkumpul bersama keluarga," ungkapnya.
Tak lupa, ia juga berpesan agar masyarakat tidak terlalu terbawa suasana sehingga lepas kontrol. Edi menuturkan, berwisata harus dilakukan dengan bijak serta tetap mengindahkan aspek kesehatan dan keselamatan.
“Kita belum sepenuhnya lepas dari masalah COVID-19. Tentu masalah kesehatan ini menjadi poin penting yang tetap harus diwaspadai di mana pun kita berada, sekali pun PPKM sudah dinyatakan selesai. Seperti halnya juga ketika cuaca sedang buruk, maka hindarilah kegiatan wisata alam seperti gunung atau laut. Yang paling penting yaitu utamakan kesehatan dan keselamatan," tukasnya.
ADVERTISEMENT