Menyaksikan Panen Padi Ciherang 50 Kg di Balai Kota Surabaya

Konten Media Partner
9 Juni 2021 12:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Eri Cahyadi saat panen padi Ciherang di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/6). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Eri Cahyadi saat panen padi Ciherang di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/6). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk menggenjot ketahanan pangan terutama di masa pandemi, urban farming menjadi jawabannya. Cara ini juga yang sekarang dilakukan Pemkot Surabaya. Urban farming dapat dilakukan dengan bercocok tanam padi memanfaatkan lahan viber atau bak sebagai pengganti lahan yang luas.
ADVERTISEMENT
“Urban Farming tidak harus padi ditanam di tanah atau lahan yang besar. Kita memberikan kepada warga Surabaya agar bisa mempertahankan pangannya,” ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai panen padi varietas jenis Ciherang, Balai Kota, Rabu (9/6).
Lebih lanjut Eri menuturkan, padi yang saat ini dipanen sebagai contoh kepada masyarakat bahwa dengan lahan yang kecil atau lahan yang terbatas, bisa berupaya menjaga ketahanan pangan secara mandiri.
Dalam berbagai kesempatan, Eri bahkan selalu mengajak warga untuk melakukan hal yang sama secara masif, sehingga akan memberikan dampak positif yang berlipat.
Proyek penanaman padi dengan media poly bag dan diletakkan dalam bak berukuran besar ini, selain di Taman Surya (Balai Kota) juga dikembangkan di tiga tempat di area Jambangan.
ADVERTISEMENT
Untuk di Balai Kota, panen dilakukan di 18 bag dengan hasil panen 72 kilogram, setelah mengalami penyusutan tinggal 60 persen, hasilnya sekitar 50 kilogram dengan masa tanam 3 bulan.
"Ke depan tidak hanya menanam padi saja, tapi juga menggiatkan tanaman cabe, tomat, selada air dan banyak lagi, " imbuhnya.
Jika hasilnya banyak maka pemkot, kata dia, juga bersedia memfasilitasi untuk pemasarannya.
"Dulu sebelum pandemi ada komitmen dari beberapa hotel bersedia mengambil hasil tani, seperti selada, tomat dan lain-lain. Karena pandemi sempat terhenti, nanti ke depan kita lanjutkan lagi," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya Yuniarto Herlambang
mengatakan, kegiatan panen padi ini sebagai bentuk percontohan. Jadi masyarakat bisa mencontoh di bak-bak yang kecil.
ADVERTISEMENT
Untuk bibit padi, ia mempersilahkan warga datang ke DKPP dengan mengisi form terlebih dahulu.
Disinggung soal imbauan wali kota yang akan membantu warga untuk menjualkan hasil panennya, Herlambang mengatakan bahwa dilihat kelompok taninya.
"Selama ini untuk kelompok tani tingkat besar, biasanya mampu menjual sendiri hasil panennya. Kalau warga yang urban farming biasanya mencukupi untuk konsumsi sendiri," jelasnya.
Adapun jenis padi Ciherang yang dipanen kali ini, Yuniarto mengungkapkan beberapa keunggulannya.
"Kuat dari hama, dan sesuai dengan lahan yang terbatas. Kami juga menyediakan bibit untuk tanaman hidroponik," simpulnya.