Konten Media Partner

Menyiasati Makanan Ultra Proses yang Berbahaya Tapi Banyak di Pasaran

3 Januari 2024 17:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memasak. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memasak. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Terlalu sering mengkonsumsi makanan ultra proses dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Seperti bisa memicu terjadinya diabetes hingga hipertensi.
ADVERTISEMENT
Ahli Nutrisi di Surabaya, dr. Christina Rusli, Sp. GK, mengatakan untuk meminimalisir agar tidak terlalu sering mengkonsumsi makanan ultra proses dapat dilakukan dengan makan makanan yang mendekati bentuk aslinya.
"Kalaupun harus diproses ya prosesnya secara minimal seperti kita masak di rumah. Misalnya masak ayam ya ditumis atau pun dipanggang," ujarnya kepada Basra, Rabu (3/1).
"Tambahan bumbunya kan kalau kita masak di rumah juga terbatas ya. Misalnya garam secukupnya," sambungnya.
Christina menuturkan kalau pun harus membeli makanan dalam kemasan maka yang harus dilakukan adalah mengecek kandungan bahan dan gizi yang biasanya tercantum pada kemasan.
"Cek komposisi bahannya. Kalau pun terpaksa harus mengkonsumsi (makanan kemasan) ya harus dibatasi jumlahnya, jadi makannya tidak terlalu berlebihan," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Christina menegaskan penting memberikan pemahaman terutama pada orang tua tentang risiko makanan ultra proses agar mereka dapat membuat pilihan makanan yang lebih sehat untuk anak-anak mereka.
Edukasi ini juga dapat membantu meminimalkan kebiasaan konsumsi makanan yang dapat membahayakan kesehatan anak-anak.
"Lebih baik bikin masakan sendiri di rumah, repot sedikit tidak apa-apa tapi makanan yang dihasilkan lebih sehat," pungkasnya.