Merawat Sejarah ala Komunitas 'Surabaya Tempo Dulu'

Konten Media Partner
1 Juli 2019 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sudut lain Jalan Tunjungan, Surabaya, ketika masih terlihat trem. Saat ini, Oranje Hotel berganti nama menjadi Hotel Majapahit dan trem sudah ditiadakan. Foto: Dok. Surabaya Tempo Dulu
zoom-in-whitePerbesar
Sudut lain Jalan Tunjungan, Surabaya, ketika masih terlihat trem. Saat ini, Oranje Hotel berganti nama menjadi Hotel Majapahit dan trem sudah ditiadakan. Foto: Dok. Surabaya Tempo Dulu
ADVERTISEMENT
Salah satu cara belajar sejarah yang paling asyik adalah melalui komunitas-komunitas pecinta sejarah. Anggota komunitas pecinta sejarah pada umumnya adalah orang-orang yang totalitas dalam mengumpulkan berbagai dokumentasi baik foto, surat, buku, maupun rekaman suara dan video tentang momen-momen penting di masa lampau. Seperti yang dilakukan Komunitas Surabaya Tempo Dulu.
ADVERTISEMENT
Menurut Muhammad Firman, perwakilan dari Komunitas Surabaya Tempo Dulu, saat ini anak-anak tidak banyak yang tertarik mengulik sejarah Indonesia apalagi kota tempat kelahirannya.
"Kami pernah melakukan riset tentang perjalanan Bung Karno di Surabaya. Ternyata banyak anak-anak, dari SD hingga SMA, yang tinggal di sekitar sana (rumah kelahiran Bung Karno), itu tidak tahu sejarahnya. Nah, dari situ kami ingin memberikan wawasan kepada mereka tentang sejarah di Kota Surabaya dan sekitarnya," jelasnya.
Gerbang pemakaman serdadu Belanda di Kembang Kuning tahun 1947. Kini, pemakaman ini masih terawat dengan baik. Perlu izin resmi dari Konsulat Belanda untuk masuk ke sini. Foto: Dok. Surabaya Tempo Dulu
Salah satu caranya dengan tertib mengarsip dokumen-dokumen bersejarah dan melakukan verifikasi pada ahli sejarah. "Kami ingin menjadi jembatan untuk orang awam dan sejarawan," kata Firman kepada Basra, Senin (1/7).
Komunitas Surabaya Tempo Dulu yang dibentuk pada 10 November 2010 ini setiap tahun mengadakan napak tilas sejarah di Kota Surabaya.
Komunitas STD saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema 'Sejarah dan Desain' yang diadakan mahasiswa desain interior UK Petra dan STD. Foto : Dok. Surabaya Tempo Dulu
pembicara dalam Diskusi bertema 'Sejarah dan Desain' yg diadakan Mahasiswa desain interior UK Petra dan STD"
ADVERTISEMENT
"Tahun lalu, kita melakukan napak tilas mengenai jalur trem yang ada di Surabaya. Kalau tahun ini, insyaallah kita akan melakukan napak tilas yang berhubungan dengan Freemason yang ada di Surabaya," tutur Firman.
Dengan adanya Surabaya Tempo Dulu, Firman berharap masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Surabaya, bisa mengetahui tentang sejarah kotanya dan menambah pengetahuan mereka.
"Bahwa Surabaya itu tidak hanya dimulai sejak 10 November 1945 saja. Tapi jauh sebelum itu, ada sejarah panjang Surabaya yang harus diketahui oleh masyarakat apalagi kita yang tinggal di Kota Surabaya. Dan yang pasti, anak-anak bisa mengenal lebih dalam tentang Kota Pahlawan ini," pungkasnya.
Reporter: Amanah Nur Asiah Editor: Windy Goestiana