Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Mesin Otomatis Arang Briket, Mudahkan Warga Kampung Ondomohen Kelola Sampah
26 Juli 2022 14:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Tim dosen dan mahasiswa ITTelkom Surabaya melakukan program pengabdian masyarakat di Kampung Oase Ondomohen, Kelurahan Ketabang, Kecamatan Genteng, Surabaya.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Khodijah Amiroh, Rizqa Amelia dan Aulia Rahma Annisa (tim dosen) serta empat orang mahasiswa Annisa Rizkyta Nabilah, M. Ardiansyah Al Faiz, Raynor Cavan dan Donita Desi.
Khodijah Amiroh selaku ketua pelaksana kegiatan mengatakan, pengabdian masyarakat tersebut dilakukan mengingat warga Kampung Oase kerap melakukan pengelolaan sampah menggunakan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Salah satu hal yang diolah yakni ranting pohon atau batok kelapa menjadi arang briket yang kemudian menjadi bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga.
“Arang briket yang dihasilkan oleh Kampung Oase telah melewati uji lab yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Pemerintah Kota Surabaya yang memiliki komposisi paling baik dibandingkan wilayah lain. Namun, dalam prosesnya kami melihat metode yang kurang efektif serta memakan banyak waktu karena masih diproduksi secara manual. Memanfaaftkan teknologi, disinilah kami menciptakan mesin penggiling dan pencetak yang dapat membantu," jelasnya, Selasa (26/7).
Khodijah mengungkapkan, kegiatan ini juga diselenggarakan untuk mendorong kapasitas produksi arang briket yang masih tergolong rendah serta mengenalkam produksi arang briket ke masyarakat luas yang menyasar para wisatawan seta memenuhi pemesanan.
ADVERTISEMENT
Ada dua mesin yang dibuat yakni mesin penggiling batok kelapa FFC-23 yang menggunakan gerigi baja untuk mencacah batok kelapa agar menjadi tepung.
"Dengan menggunakan air dan kelapa serta mesin diesel Jiandong R180, batok kelapa yang sudah digiling kemudian di arahkan mesin pencetak briket arang dengan dua tahapan yakni blending dan pencetak," ungkapnya.
Blending berguna untuk pengulenan adonan arang untuk melumatkan bahan agar menghasilkan kualitas cetakan yang lembus, halus dan sempurna. Setelahnya adonan briket secara otomatis akan dicetak sesuai dengan keinginan.
“Adonan yang sudah jadi akan dijemur 2 hingga 3 hari setekahnya siap, namun sebelum dijemur diolesi oleh minyak jelantah terlebih dahulu agar mudah dibakar ketika digunakan. Menggunakan mesin ini kegiatan penggilingan dan mencetak hanya memakan waktu 1,5 jam saja sementara untuk manual diperlukan berhari-hari," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Muhammad Arief Hilmi selaku lurah Kecamatan Genteng berharap, melalui kegiatan ini akan meningkatkan kesejahteraan warga.
“Terima kasih sudah memilih kampung ini sebagai kegiatan pengmas, kampung ini luar biasa berkaitan dengan pengolahan lingkungan. Dengan adanya bantuan alat ini diharapkan dapat mendorong kesejahteraan juga dengan menjadikan arang briket masuk sebagai souvenir dalam paket wisata. Nanti wisatawan juga mendapatkan demo cara pembuatannya. Kami juga berharap tidak terhenti disini namun juga bisa lanjut ke kerjasama maupun jenis kegiatan lain bersama kampus ITTelkom Surabaya," pungkasnya.