Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Meski Modal Minim, Pengusaha Tas di Surabaya Optimis Lolos Jadi Caleg
9 Februari 2024 8:15 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Masa kampanye Pemilu 2024 segera berakhir. Ada banyak kisah menarik datang dari para calon legislatif (caleg), salah satunya harus rela merogoh tabungan pribadi demi daftar lembaga legislatif. Ini seperti yang dialami Endy Rizky Putri.
ADVERTISEMENT
Perempuan empat orang anak yang kesehariannya berprofesi sebagai pengusaha ini maju sebagai caleg DPRD Kota Surabaya. Bahkan Endy harus rela merogoh tabungan pribadi hingga puluhan juta rupiah untuk biaya kampanye.
"Kalau dihitung-hitung sih sudah sekitar Rp 30 jutaan ya dari sebelum masa kampanye sampai dengan sekarang," ujar Endy kepada Basra belum lama ini.
Keseharian Endy berjualan tas secara online. Tabungan dari hasil berjualan tas online inilah yang dipakai Endy sebagai dana kampanye.
Keikutsertaan Endy dalam pemilihan legislatif kali ini menjadi yang pertama kali. Meski baru pertama kali ikut serta namun Endy mengaku mendapat dukungan dari sang suami dan ayah.
"Keluarga terutama ayah dan suami sangat mendukung, cuma mama saja yang awalnya keberatan saya terjun ke politik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Endy mengungkapkan keberatan sang mama mengetahui dirinya terjun ke politik tak terlepas dari citra politik yang kerap dianggap hal yang negatif. Apalagi sang mama mengetahui jika dirinya tak memiliki latar belakang politik.
"Menurut mama, politik itu jahat ya. Jadi di situ mama yang agak keberatan. Tapi saya terus berupaya meyakinkan mama bahwa politik itu tidak seburuk yang dipikirkan mama, bahkan melalui politik kita bisa berbuat banyak hal bermanfaat untuk masyarakat," jelasnya.
"Mama baru kasih restu setelah melihat baliho saya. Mama merasa bangga setelah melihat baliho saya dan berharap saya bisa berbuat banyak hal kebaikan melalui politik," sambungnya.
Terjun ke politik dilakoni Endy pada 2018 silam. Kala itu Endy bergabung partai politik PSI (Partai Solidaritas Indonesia). Keputusan gabung parpol kala itu membuat Endy harus rela melepas pekerjaan sebagai humas di salah satu hotel berbintang di Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Ya memang ada sekian finansial harus dilepas ketika saya memutuskan berhenti dari pekerjaan dan gabung parpol. Tapi tekad saya sudah bulat, saya ingin mengabdikan diri melalui jalur (politik) ini, apalagi ada banyak kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang marak terjadi yang membuat saya cukup prihatin," tukasnya.
Jika nantinya terpilih sebagai anggota legislatif, Endy ingin berperan aktif dalam upaya meminimalisir kekerasan terhadap anak dan perempuan.
"Saya ibu empat anak, sedih kalau tahu ada kejadian kekerasan terhadap anak dan perempuan. Saya ingin berperan aktif dalam upaya pencegahan kekerasan terhadap anak dan perempuan," pungkasnya.