Konten Media Partner

Mirip Meningitis, Ini Gejala Jika Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak

13 Januari 2023 13:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Akhir Desember lalu, seorang pria di Korea Selatan dikabarkan meninggal dunia setelah didiagnosis terinfeksi amoeba pemakan otak atau naegleria fowleri.
ADVERTISEMENT
Lantas apa penyebab hal itu terjadi?
Menjawab hal itu, Dwi Peni Kartikasari dr M.Imun menjelaskan, bahwa kasus tersebut tidak sering terjadi. Menurutnya, penemuan kasus infeksi tersebut sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu.
"Ada sekitar 300-an kasus sehingga dapat dikatakan kasus yang jarang terjadi dan menariknya, sebagian besar kasus itu pasiennya berkontak langsung dengan air tawar,” jelas Peni, Jumat (13/1).
Peni menuturkan, naegleria fowleri merupakan protozoa yang menyebabkan kematian sel otak atau disebut juga nekrosis. Dia hanya dapat menginfeksi melalui hidung yang kemudian menembus otak dalam waktu singkat.
"Onset kerjanya cepat, inilah penyebab lebih banyak kasus kematian daripada kasus sembuh. Hanya ada beberapa orang yang sembuh karena dapat dideteksi sejak awal sehingga mendapat terapi yang optimal dan lebih dini," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Terkait gejalanya, dokter Parasitologi FK Unair ini mengungkapkan, jika gejala infeksi oleh naegleria fowleri mirip dengan penyakit meningitis.
“Biasanya orang yang terinfeksi akan merasa cepat lelah. Lalu terjadi peningkatan suhu disertai dengan sakit kepala yang hebat dan muntah. Setelahnya, pasien akan mengalami kaku di bagian leher, gangguan kesadaran dan keseimbangan,” ungkapnya.
Karena kasus ini langka, Peni berpesan kepada masyarakat untuk selalu waspada ketika akan berkontak langsung dengan air tawar, terutama yang berasal langsung dari alam.
Selain itu, seperti saran dari CDC (Centers for Disease and Control and Prevention) Amerika Serikat, jika airnya akan digunakan, sebaiknya agar direbus dahulu.
"Jika mengalami demam disertai sakit kepala yang hebat dan muntah, lebih baik langsung ke rumah sakit untuk periksa," tukasnya.
ADVERTISEMENT