Konten Media Partner
Molecular Gastronomy Mempertemukan Sains dan Makanan Jadi Hidangan Seru
3 November 2022 11:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
Konten Media Partner
Molecular Gastronomy Mempertemukan Sains dan Makanan Jadi Hidangan Seru
Molecular gastronomy, yaitu teknik pengolahan makanan yang memadukan antara fisika dan kimia dalam pengolahannya. #publisherstory #beritaanaksurabayaBASRA (Berita Anak Surabaya)

ADVERTISEMENT
Saat ini, bisnis kuliner semakin berkembang pesat, dengan metode memasak yang mulai beragam.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja dengan teknik molecular gastronomy, yaitu teknik pengolahan makanan yang memadukan antara fisika dan kimia dalam pengolahannya.
Chef Muhammad Hatta dari The Sense Kitchen Jogjakarta mengatakan, dalam teknik ini, biasanya juru masak hanya mengubah bentuk makanan saja, dan tidak meninggalkan rasa makanan aslinya.
"Jadi bagaimana caranya kita bikin benda cair menjadi padat. Misalnya bagaimana kita bisa bikin lontong tapi bentuknya kertas. Intinya bagaimana caranya ada perubahan fisik di dalamnya," ucap Chef Hatta pada Basra, Kamis (3/11).
Chef Hatta menjelaskan, berbicara mengenai ilmu sains tentu ada kaitannya dengan matematika yang merupakan ilmu pasti.
Untuk itu, dalam penggunaan bahan kimia dalam makanan pihaknya juga menggunakan takaran. "Jadi bahan yang kita reaksikan itu benar-benar kita hitung, kita butuh-nya berapa persen sih. Sehingga dia jangan sampai mengubah rasa dari makanan aslinya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain makanan dengan bentuk yang unik, biasanya pihak restoran juga akan menyajikan pertunjukkan yang dapat menambah pengalaman pengunjung.
"Misalnya saja ketika pengunjung selesai makan, kita siram dengan liquid nitrogen. Jadi seolah-olah mereka terkena hujan tetapi tidak basah. Karena Liquid nitrogen yang kita siram itu bereaksi dengan oksigen lagi sehingga dia jadi gas lagi," tuturnya.
Meski saat ini molecular gastronomy telah berkembang, Chef Hatta menyebut, jika di Indonesia tidak banyak pihak yang menerapkannya.
"Ini (molecular gastronomy) lagi berkembang, cuma masalahnya di enggak banyak yang bisa eksekusi. Karena kalau dari sisi finansial itu lumayan gede, selain itu juga harus tahu ilmunya. Karena seolah-olah kita masuk ke dalam sebuah laboratorium," ungkapnya.
Ke depan, Chef Hatta berharap akan lebih banyak orang yang berpikiran modern bahwa makanan tidak berhenti dan akan terus berkembang.
ADVERTISEMENT
"Semoga akan banyak orang yang bisa mengembangkan potensinya. Dia bisa masak enak dengan mengikuti perkembangan yang ada," pungkasnya.
