Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Nabung Rp 20 Ribu Setiap Hari Selama 16 Tahun, Nenek Sri Akhirnya Bisa Berhaji
4 Mei 2025 8:02 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji merupakan impian setiap muslim. Tidak semua orang dapat dengan mudah mewujudkan impiannya berhaji ke tanah suci. Namun dengan keteguhan hati dan keuletan, impian itu niscaya dapat diwujudkan. Sri Dewi Sudarwati misalnya.
ADVERTISEMENT
Nenek tujuh cucu asal Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini menjadi bukti bahwa keteguhan hati dan keuletan dapat mengantar seorang muslim berhaji ke Baitullah.
Nenek Sri tekun menabung setiap hari demi mewujudkan asanya menunaikan rukun Islam yang kelima.
"Alhamdulillah dari hasil menabung rutin sebesar Rp20.000 yang saya simpan dalam kotak kayu, saya dapat mendaftar haji pada tahun 2012 setelah terkumpul Rp25 juta," ujar jemaah haji kloter 5 Embarkasi Surabaya.
"Keinginan berhaji sebenarnya sudah lama cuma waktu itu keadaan ekonomi belum memungkinkan, anak-anak masih kecil," sambungnya.
Setelah memiliki tekad kuat untuk mendaftar haji, pada tahun 2009 ia mulai rutin menabung setiap hari sebesar Rp20 ribu.
"Saya nabungnya di rumah saja, tidak ke bank. Saya ini orang desa. Tidak biasa ke bank. Saya simpan di kotak kayu saja," terangnya.
ADVERTISEMENT
Setelah dirasa cukup terkumpul, nenek Sri menggunakan uang tabungan yang dikumpulkan dalam kotak kayu untuk mendaftar haji.
Lansia berusia 66 tahun ini merasa bahagia dan bersyukur dapat berangkat haji tahun ini meski tidak ditemani suami maupun anaknya.
"Suami saya sudah meninggal. Alhamdulillah beliau sudah haji. Kami daftarnya tidak bareng karena uang yang kami punya hanya cukup buat daftar satu orang. Jadi ya gantian," ujarnya.
Ia mengenang masa-masa awal merintis rumah tangganya dulu.
"Suami dulu tukang tambal ban sambil jualan bensin eceran, rumah belum punya, masih kontrak," kenangnya.
"Alhamdulillah barokah. Dari situ, saya bisa mulai merintis jualan kecil-kecilan di rumah sendiri pada tahun 1995 dan sekarang warung saya lebih lengkap jualannya daripada dulu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia merasa bahagia karena usahanya menabung sedikit demi sedikit dapat mewujudkan impiannya yakni berhaji ke Baitullah.
"Di tanah suci nanti saya akan berdoa semoga anak-anak saya, cucu-cucu juga dapat melaksanakan ibadah haji atau setidaknya bisa berumroh dulu," harapnya.
Berkat kesabaran dan kerja keras dalam mewujudkan asa ke Baitullah, nenek Sri pada Sabtu (3/5) siang terbang ke Madinah mewujudkan mimpinya untuk berhaji.