Konten Media Partner

Neurosaintis Dunia Kumpul di Bali, Bahas Inovasi Pengobatan 3 Penyakit Neurologi

14 November 2022 11:51 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Neuroscience20 (N20) ke-9 di Nusa Dua, Bali.
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Neuroscience20 (N20) ke-9 di Nusa Dua, Bali.
ADVERTISEMENT
Gangguan neurologis berdampak signifikan terhadap ekonomi dunia karena sifatnya yang seringkali membuat keadaan kronis dan mengancam jiwa, serta turut menyumbang beban global baik secara sosial maupun ekonomi. Negara-negara anggota G20, yang mewakili ekonomi paling signifikan secara global, diundang untuk bersama-sama merumuskan rencana untuk mengatasi beban ini. N20 sebuah inisiatif dari Society for Brain Mapping and Therapeutics (SBMT), yang tahun ini bekerjasama dengan Universitas Airlangga (Unair) - berada di garis depan kolaborasi untuk secara komprehensif meningkatkan kesadaran tentang gangguan otak, tulang belakang, dan mental (neurosains).
ADVERTISEMENT
N20 merupakan pertemuan tahunan yang membahas mengenai otak, tulang belakang, dan kesehatan mental. Forum inisiasi SBMT diharapkan meningkatkan kesadaran tentang biaya gangguan neuro-psikiatris terhadap ekonomi dunia.
"Melalui forum N20, kami bersama-sama berkomitmen untuk bertukar ide, dan mendiskusikan inovasi terbaru yang dapat digunakan sebagai rekomendasi untuk mendukung pengembangan pendekatan strategis jangka panjang dalam rangka mengurangi beban global yang diakibatkan oleh pembiayaan perawatan kesehatan terkait gangguan neurologis," terang Dekan FK Unair, Prof. Dr. Budi Santoso, dr., Sp.OG, Subs.F.E.R, disela kegiatan Neuroscience20 (N20) ke-9 di Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).
Selain itu, pertemuan ini juga untuk membahas strategi yang optimal untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas perawatan kesehatan serta diagnosa dan terapi yang terjangkau di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
G20 merupakan momentum baik bagi semua pihak untuk berdiskusi untuk kebaikan untuk berbagai aspek ke depan. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berkomitmen untuk terus berkontribusi aktif dalam setiap inisiatif semacam ini, khususnya yang berkaitan dengan penguatan pendidikan kesehatan demi dapat memprediksi, mencegah, mendeteksi dan merespon risiko kesehatan global dan keadaan darurat, baik di masa sekarang, maupun yang akan datang.
Adapun Ketua N20 ke-9, Dr. dr. Asra Al Fauzi, SE, MM, Sp.BS (K), FICS, IFAANS menambahkan, N20 sebagai sebuah gerakan inisiatif komunal dari para neurosaintis dari seluruh dunia memiliki peran penting untuk turut berpartisipasi aktif, tak hanya dalam menghadapi tantangan neurosains secara global tapi juga mengembangkannya menjadi lebih baik.
"Kami menghadirkan beberapa ahli dari negara G20 untuk kami ajak berdiskusi kemudian menghasilkan rekomendasi terkait pelayanan bedah saraf yang efektif, efisien, terjangkau terutama untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu pendiri SBMT, Dr. Babak Kateb mengungkapkan, dari pertemuan ini diharapkan akan lahir rekomendasi untuk diajukan pada pemangku kebijakan mengenai penanganan penyakit-penyakit neurosains. Salah satu hal yang utama adalah bagaimana memperbaiki infrastuktur data di Indonesia.
"Kelengkapan data menjadi masalah yang dihadapi beberapa negara seperti Indonesia. Sebagai contoh di Indonesia dengan 270 juta jiwa penduduk dan beragam ini, data mengenai penyakit stroke juga harus terdeteksi. Misalnya dari suku mana penyakit didominasi, penduduk usia berapa, penyebabnya dan sebagainya," paparnya.
Pengobatan berbasis data ini penting, untuk menentukan langkah preventif dan kuratif yang lebih presisi.
"Ini yang akan kami mintakan usulan dari World Bank untuk pendanaan agar ada Big Data analisis di negara-negara Asia Pasifik sebagai acuan pengobatan ke depan," tukasnya.
ADVERTISEMENT
Diinisiasi sembilan tahun lalu, Neuroscience20 (N20) berfokus untuk mempromosikan rekomendasi kepada para pemimpin global dan pemimpin Kelompok Dua Puluh (G20) tentang urgensi yang ditimbulkan akibat pembiayaan terkait gangguan neurologis, tulang belakang, dan mental di seluruh dunia.