Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten Media Partner
NOLA’s, Mainan Edukasi Boneka Panggung Bertema Cerita Keong Mas
16 Januari 2023 11:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Zaman dulu, legenda atau dongeng cerita rakyat di Indonesia sering kali diceritakan kepada anak saat menjelang tidur.
ADVERTISEMENT
Selain mempunyai nilai kehidupan, membacakan cerita rakyat kepada anak juga bisa meningkatkan bonding antara orang tua dan anak.
Sayangnya, di zaman sekarang, banyak anak yang tidak mengetahui cerita rakyat tersebut. Permasalahan ini juga didukung dengan adanya kemajuan teknologi dan komunikasi yang membuat anak-anak jarang berinteraksi dengan orang tua.
Berawal dari fenomena tersebut, Tiara Astika Santoso, berinisiatif membuat mainan edukasi berupa panggung boneka bernama NOLA’s. Mainan ini mengangkat tema cerita panji, yakni cerita rakyat Keong Mas.
“NOLA’s dirancang sebagai solusi bagi para orang tua untuk memberikan pengetahuan ke anak tentang cerita rakyat secara lebih fun. Pengemasannya dalam bentuk panggung boneka membuat mainan ini dapat dimainkan bersama sehingga menumbuhkan interaksi anak dengan orang tua,” kata Tiara, Senin (16/1).
ADVERTISEMENT
Tiara menjelaskan cerita Keong Mas dipilih karena merupakan salah satu cerita panji asli Jawa Timur yang memiliki banyak nilai kearifan lokal.
Menurutnya, kisah pewayangan ini mengajarkan nilai-nilai keteladanan yang dapat diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Seperti kejujuran, tanggung jawab, tidak mudah menyerah dan sabar.
"Mainan ini berisi panggung boneka berukuran 35cm x 40cm x 16cm, buku panduan, buku cerita, serta karakter mainan. Karakter tersebut terdiri dari Candra Kirana, Dewi Galuh, Nenek, Keong Mas, Penyihir, dan Raja Kertamarta," jelas mahasiswa Program Studi Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif (DMP FIK) Universitas Surabaya (Ubaya) ini.
Terkait pemilihan bentuk panggung bonekanya, Tiara terinspirasi dari gabungan bentuk panggung permainan wayang boneka dan candi yang ada di Kediri.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk pemilihan warna ditentukan sesuai hasil kuesioner studi model pada target pengguna, yaitu orang tua dan anak-anak.
“Bentuk candi di Kediri diaplikasikan pada bentuk ornamen serta pilar di bagian kanan dan kiri panggung boneka,” ungkapnya.
Untuk cara mainnya, pertama pengguna membuka buku cerita untuk melihat tokoh dan latar tempat sesuai alur cerita. Kemudian, karakter bisa dimasukkan ke atas panggung boneka.
"Pengguna bisa menggeser karakter ke kanan dan ke kiri. Background panggung boneka juga dapat diubah sesuai alur cerita yang sedang dibacakan dengan cara memutar tiang kayu pada bagian kiri panggung boneka. Setelah selesai bermain, karakter bisa disimpan di laci yang sudah disediakan," tuturnya.
Dengan adanya inovasi ini, Tiara berharap akan banyak anak-anak yang mengenal cerita rakyat Indonesia, terutama dari Jawa Timur.
ADVERTISEMENT