Konten Media Partner

Obat Sirup Tak Direkomendasikan, Ini Bisa Jadi Alternatifnya

19 Oktober 2022 15:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi obat sirup. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi obat sirup. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengimbau masyarakat sementara waktu berhenti untuk menggunakan obat sirup apa pun, termasuk parasetamol. Begitupun dengan pihak apotek dan fasilitas penyedia layanan kesehatan yang diminta untuk berhenti meresepkan obat sirup.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi bentuk kewaspadaan dini yang dianjurkan lantaran proses investigasi gangguan ginjal akut masih berlangsung.
"Masalahnya itu kan yang dicurigai sampai saat ini walaupun belum ada bukti ilmiahnya sama sekali bahwa obat-obatan yang menyebabkan anak yang meninggal (karena gagal ginjal akut) itu kan sirup parasetamol dan sirup obat batuk yang mengandung etilen glikol," jelas dr. Sjamsul Arief, MARS, Sp.A(K), Ketua IDAI Jatim, saat dihubungi Basra, Rabu (19/10).
Etilen glikol, lanjut Arief, adalah suatu zat pelarut. Dikhawatirkan obat sirup akan terkontaminasi etilen glikol yang menyebabkan gagal ginjal.
"Tapi sebetulnya obat-obatan di Indonesia sepertinya tidak ada yang mengandung etilen glikol. Ini kan golongan alkohol," imbuhnya.
Untuk memastikan obat-obatan di Indonesia mengandung etilen glikol, kata Arief, seharusnya dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap obat sirup yang ada saat ini.
ADVERTISEMENT
"Mestinya pemerintah memeriksa semua obat sirup. Ini kan belajar dari kasus di Ghambia (ada obat sirup yang mengandung etilen glikol," tandasnya.
Dengan tidak direkomendasikan pemberian obat sirup kepada anak, Arief lantas menyarankan untuk beralih kepada obat dalam bentuk puyer ketika anak demam ataupun batuk.
"Sementara minum puyer itu saja. Memang ada anak yang tidak bisa kalau minum puyer, ini bisa disiasati dengan dicampur gula atau madu," tukasnya.