news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Olah Sampah Makanan Hotel, Siswa di Surabaya Hasilkan 150 Kilo Kompos Per Bulan

Konten Media Partner
17 April 2021 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Areya Kesyandria Ali Yasha (kanan), bersama sang kakak dan tim Mercure Surabaya Grand Mirama, saat meninjau pengolahan sampah organik di kampung binaan Dinoyo Tenun, Sabtu (17/4). Foto-foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Areya Kesyandria Ali Yasha (kanan), bersama sang kakak dan tim Mercure Surabaya Grand Mirama, saat meninjau pengolahan sampah organik di kampung binaan Dinoyo Tenun, Sabtu (17/4). Foto-foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
Areya Kesyandria Ali Yasha, siswa kelas VII SMPN 6 Surabaya ini memiliki kepedulian yang cukup tinggi terhadap lingkungan. Bahkan Areya dan keluarga dinobatkan sebagai juara keluarga Eco School 2020.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Areya, jika dia dan keluarganya menyulap lahan kosong di dekat rumahnya menjadi green house. Green house dengan luas lahan 6 kali 8 meter ini difungsikan untuk green house, tempat mengolah limbah makanan menjadi pupuk kompos, hingga kolam lele.
"Ada beberapa metode pengolahan limbah makanan, seperti menggunakan maggot, komposter aerob, biopori, dan tanaka. Biopori untuk makanan yang keras seperti kol. Tapi paling banyak sampah diolah dengan maggot karena paling cepat," jelas Areya kepada Basra, disela acara Kartini peduli lingkungan, yang digelar Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Sabtu (17/4).
Sementara itu sang ibunda, Eri Yuliana mengungkapkan kegiatan pengumpulan sampah organik itu sudah dilakukan sejak 20 Desember 2020. Hingga hari ini sudah 5 ton sampah yang diolah. Sedangkan kompos yang dihasilkan sudah 400 kilogram.
ADVERTISEMENT
"Per hari sampah organik yang diolah sekitar 100 sampai 200 kilogram, mayoritas menggunakan maggot. Kompos yang dihasilkan setiap bulannya sekitar 100 sampai 150 kilogram," jelas Eri.
Ditambahkan Eri, jika kini keluarganya juga memiliki Kampung Mitra Binaan di Jl. Dinoyo Tenun. Adapun kegiatan Areya dalam menggerakkan warga di kampung tersebut turut pula didukung oleh Mercure Surabaya Grand Mirama.
“Hotel kami mendukung dengan mengumpulkan sampah makanan atau food waste. Food waste itu merupakan sisa dari hidangan, baik dari sisa event atau sisa breakfast," jelas Treti Christina, Talent and Culture Manager Hotel Mercure
Surabaya Grand Mirama.
Lebih lanjut Treti mengungkapkan, setiap harinya sampah makanan tersebut akan diberikan ke Areya untuk dikelola menjadi pupuk kompos. Hebatnya, hasil penjualan kompos tersebut diserahkan ke Mercure Grand Mirama untuk dikelola dan dimanfaatkan bagi sesama, misalnya kegiatan buka bersama anak yatim.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan tersebut, Treti juga secara khusus mengajak keluarga yang ada di sekitar Jl. Dinoyo Tenun untuk mengumpulkan sampah makanan guna diberikan ke Kampung Mitra Binaan, sehingga bisa dikelola menjadi pupuk kompos.
"Di bulan puasa ini, setiap keluarga yang memberikan sampah makanan tersebut akan ditukar dengan snack untuk berbuka puasa. Kami sangat mendukung program ini, kami juga bekerja sama dengan Tunas Hijau. Ini sejalan dengan program Accor yakni Planet 21 'Together, Let’s Help Restore Our Planet Earth'," jelas Treti.
Kolaborasi tersebut, kata Treti, bertujuan untuk dapat mengurangi sampah makanan yang terbuang. Apalagi sampah makanan tersebut dapat berguna dengan dimanfaatkan menjadi pupuk kompos.