Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Optimalkan Hasil Panen Hidroponik, Mahasiswa di Surabaya Olah Sawi Jadi Mi
3 Februari 2025 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Untuk mengoptimalkan hasil panen hidroponik di desa Bajulan, kecamatan Saradan, kabupaten Madiun, mahasiswa Unair yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Belajar Bersama Komunitas (BBK) menawarkan ide mengolah sawi untuk dijadikan mi.
ADVERTISEMENT
Muhammad Bintang Samodra Herlambang, ketua kelompok KKN-BBK 5 Unair Bajulan mengatakan, inovasi mi sehat dipilih karena mi merupakan makanan yang sudah umum di masyarakat sehingga dengan penggunaan sayur sebagai bahan dasarnya mi akan lebih sehat.
Bintang menyampaikan, program itu merupakan bentuk diversifikasi dari olahan sayur hasil hidroponik. Program itu dilaksanakan dengan memberikan praktik pelatihan kepada pelaku UMKM Hidroponik dan ibu-ibu PKK di desa tersebut mengenai cara mengolah sawi hidroponik menjadi produk olahan mi sehat yang memiliki nilai tambah bagi UMKM.
“Pemilihan sawi sebagai bahan utama bukan hanya karena memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, tapi juga adanya pigmen warna hijau yang dapat digunakan sebagai pewarna alami bagi produk mi," ujarnya, Senin (3/2).
ADVERTISEMENT
"Selain itu, karena ditanam dengan hidroponik dan diambil dari petani UMKM lokal maka kesegaran bahan akan terjaga,” sambungnya.
Selain memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sayuran hidroponik menjadi olahan jadi, program itu juga dapat meningkatkan masa simpan sawi dalam bentuk mi.
Bahan dasar mi merupakan sawi yang berasal dari UMKM hidroponik lokal yang mana merupakan produk unggulan yang mampu dihasilkan oleh Desa Bajulan.
“Kami memilih inovasi mi karena secara masa simpan mi dapat bertahan cukup lama. Selain itu, mi memiliki cita rasa yang sesuai dengan lidah masyarakat lokal dan sudah familiar sehingga lebih mudah diterima. Pembuatannya cukup mudah sehingga dapat dilakukan oleh ibu-ibu PKK di desa Bajulan,” ungkapnya.
Bintang menyampaikan antusiasme ibu-ibu PKK dari desa Bajulan sangat besar dalam mengikuti program ini. Hal ini ditunjukkan dengan para peserta yang antusias dalam mengikuti program ini. Mulai dari tahap awal hingga mi dapat disajikan dilakukan bersama oleh ibu-ibu PKK dan juga UMKM hidroponik di desa Bajulan.
ADVERTISEMENT
“Kelompok kami memiliki harapan program ini dapat memberikan manfaat pada masyarakat desa Bajulan, khususnya para ibu untuk dapat mengolah dan mengkreasikan produk olahan sayur hidroponik menjadi lebih inovatif sehingga dapat memaksimalkan potensi yang ada di desa Bajulan dan dapat berkontribusi dalam mendukung gerakan hidup sehat dengan mengkonsumsi produk olahan dari bahan yang alami,” pungkasnya.