Konten Media Partner

Orang Tua Wajib Tahu, Ini Prinsip Dasar Stimulasi Tumbuh Kembang Anak

24 Juli 2023 14:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Pixabay.
ADVERTISEMENT
Kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak. Padahal stimulasi sejak dini penting dilakukan untuk mengoptimalkan proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak, serta dapat membantu anak untuk siap memasuki tahap perkembangan selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana cara memberikan stimulasi pada anak?
dr. Lisa Pangemanan, Sp.A(K), M.Kes mengatakan, jika ada beberapa kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah. Misalnya saja kemampuan gerak kasar, kemampuan gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa, serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.
Selain itu, dalam melakukan stimulasi tumbuh kembang anak, ada beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan.
Pertama stimulasi yang dilandasi rasa cinta dan kasih sayang. "Orang tua perlu menujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang yang terdekat dengannya," kata dr. Lisa pada Basra, Senin (24/7).
Kedua, berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak. Misalnya saja melakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi yang menyenangkan, tanpa paksaan, dan tidak ada hukuman.
ADVERTISEMENT
"Lalu bisa juga dengan menggunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman, dan ada di sekitar anak. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan," ucapnya.
Dokter spesialis anak dari RS Premier ini mengungkapkan, bahwa orang tua juga perlu memberikan anak pujian atau hadiah karena kemauan mencoba maupun keberhasilannya.
"Stimulasi pada anak, terutama usia 0-6 tahun disertai pemantauan tumbuh kembang anak perlu dilakukan karena dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak," ungkapnya.
Ia menyebut, pemantauan berkala tumbuh kembang anak perlu dilakukan sehingga gangguan yang terjadi dapat dideteksi sedini mungkin sehingga penanganannya akan optimal.
"Untuk itu, penyebab gangguan harus dicari dulu guna menentukan terapi yang sesuai. Jadi, sebisa mungkin lakukan pemantauan tumbuh kembang anak sesuai KMS," tukasnya.
ADVERTISEMENT