Konten Media Partner

Ortu Jangan Abai, 1000 Hari Pertama Kelahiran Jadi Periode Emas Masa Depan Anak

19 Agustus 2024 17:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi. Foto: Masruroh/Basra
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi. Foto: Masruroh/Basra
ADVERTISEMENT
1000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah periode emas yang menentukan masa depan anak. Di masa ini, sekitar 80% sel saraf otak sudah selesai terbentuk dan merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan anak, di mana pondasi untuk kecerdasan, emosional, dan sosial anak terbentuk.
ADVERTISEMENT
“Masa 1000 HPK adalah masa di mana perkembangan otak dan organ tubuh yang paling pesat. Di masa ini, sekitar 80% sel saraf otak sudah selesai terbentuk dan merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan anak, di mana pondasi untuk kecerdasan, emosional, dan sosial anak terbentuk," ujar dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical Kalbe Nutritionals, dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Basra, Senin (19/8).
Muliaman mengungkapkan, stimulasi dan nutrisi yang tepat selama periode tersebut sangat penting untuk mencapai potensi maksimal anak.
"Menyadarkan orang tua tentang pentingnya memberikan perhatian selama 1000 HPK adalah kunci untuk memastikan tumbuh kembang anak yang optimal,” tegasnya.
Muliaman mengingatkan, kehilangan kesempatan pada masa ini tidak dapat diubah, dan jika abai bisa memiliki konsekuensi penyakit kronis yang diderita anak dari mulai stunting, hingga gangguan kardiovaskuler, sampai gangguan pertumbuhan lain.
ADVERTISEMENT
"Cukup banyak pula penelitian menunjukkan bahwa anak yang menerima nutrisi dan stimulasi yang tepat selama 1000 HPK memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dan keterampilan sosial yang lebih baik," tukasnya.
Reisa Broto Asmoro, seorang mominfluencer sekaligus dokter yang aktif mengedukasi masyarakat terkait gaya hidup sehat menyetujui pentingnya peran orang tua di masa 1000 HPK.
“Menemani anak bertumbuh merupakan pengalaman istimewa, tak terlupakan, dan tidak dapat diulangi oleh orang tua. Karena itu menarik sekali jika ada wadah untuk mengumpulkan kisah-kisah manis ini dan dapat membaca pengalaman orang tua lain untuk menjadi pembelajaran, juga hiburan,” ujar Reisa.