Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
OXITS, Inovasi ITS yang dapat Menghasilkan Oksigen Murni
7 Agustus 2021 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pandemi COVID-19 saat ini masih terus berlangsung. Bahkan fenomena kelangkaan oksigen di kalangan masyarakat juga terus memuncak akibat adanya peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Guna mengatasi hal itu, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat sebuah inovasi berupa alat konsentrator oksigen atau Oxygen Concentrator ITS (OXITS).
Fadlilatul Taufany ST PhD selaku Ketua Tim Riset OXITS menjelaskan, karena saturasi oksigen yang rendah dalam darah pasien positif COVID-19, mereka membutuhkan pasokan oksigen berkonsentrasi tinggi sementara kadar oksigen di udara hanya berkisar 21 persen.
“OXITS ini dapat menghasilkan oksigen murni di konsentrasi 93±3 persen atau minimal 90 persen,” ungkapnya, Sabtu (7/8).
Kepala Sub Direktorat Riset dan Publikasi Ilmiah Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITS ini menuturkan, bahwa selain oksigen, udara bebas juga mengandung nitrogen sekitar 78 persen dan sisanya gas-gas lain.
“Prinsip kerja OXITS sendiri ialah mengambil udara bebas dan memurnikannya dari kandungan nitrogen melalui teknologi pressure swing adsorption (PSA),” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Taufany menjelaskan bahwa udara yang diserap oleh OXITS akan melalui filter terlebih dahulu guna menyaring partikel berukuran lebih dari 5 mikron. Lalu udara akan dikompresi untuk meningkatkan tekanan udara.
Selama proses kompresi, mekanisme pendingin terus berjalan agar menjaga konsentrator dari overheating dan meningkatkan performa PSA.
Selanjutnya, nitrogen yang terkandung dalam udara akan diserap oleh filter zeolite untuk memurnikan udara. Terdapat dua unit kolom yang bekerja secara bergantian, yaitu kolom untuk menyerap nitrogen dan kolom yang mengeluarkan nitrogen yang terperangkap di zeolit.
“Nah zeolit pada OXITS ini dapat digunakan dalam jangka panjang,” ucapnya.
Setelah itu, udara yang telah bebas dari kandungan nitrogen akan disesuaikan dan diatur terlebih dahulu tekanan dan flow-nya dengan elektronik yang ada sebelum oksigen dialirkan. Bahkan, ia mengungkapkan, jika Inovasi OXITS telah sesuai dengan standar kesehatan WHO - UNICEF.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya inovasi tersebut diharapkan dapat meringankan beban masyarakat yang sangat membutuhkan pasokan oksigen di masa pandemi. “Semoga karya (ITS) ini dapat membuat keadaan menjadi lebih baik dan pandemi dapat cepat berakhir,” pungkasnya.